WAHANANEWS.CO, Jakarta - Otoritas Jepang pada Senin (11/8/2025) mengeluarkan imbauan darurat kepada jutaan warga di wilayah barat daya untuk segera mengungsi.
Langkah ini diambil menyusul hujan deras yang memicu banjir besar dan longsor di sejumlah daerah, sebagaimana dilaporkan oleh CNA dan The Straits Times.
Baca Juga:
Kerab Alami Banjir GKI Bajem Ciracas Minta Direlokasi
Bencana hidrometeorologi tersebut telah mengakibatkan kerusakan parah di beberapa wilayah serta menimbulkan korban hilang.
Tayangan televisi nasional memperlihatkan pemandangan memilukan: rumah-rumah, toko-toko, dan kendaraan terendam air setinggi sekitar satu meter.
Luapan sungai tidak hanya menghanyutkan kendaraan, tetapi juga memutus akses jalan di daerah terdampak.
Baca Juga:
Guizhou China Dikepung Air Bah, 80.000 Orang Dievakuasi dan Jembatan Runtuh Diterjang Banjir
Di Kota Tamana, Prefektur Kumamoto, tercatat curah hujan mencapai lebih dari 37 sentimeter hanya dalam waktu enam jam angka ini menjadi rekor tertinggi yang pernah dicatat di wilayah tersebut.
Badan Meteorologi Jepang mengingatkan bahwa kondisi ini “sangat mengancam nyawa” dan menyerukan kewaspadaan maksimal.
Evakuasi dianjurkan bagi lebih dari tiga juta penduduk di barat daya Jepang, termasuk sekitar 384.000 warga di Kumamoto yang berada dalam status peringatan evakuasi serius.
Kerusakan tidak hanya melanda permukiman, tetapi juga menghantam infrastruktur dan fasilitas umum seperti jembatan, jalan raya, dan jaringan listrik.
Tim penyelamat, yang terdiri dari aparat pemadam kebakaran, petugas penanggulangan bencana, dan relawan, terus berupaya mengevakuasi warga, menyalurkan logistik, serta mengevakuasi korban yang terjebak banjir.
Otoritas kebakaran dan penanggulangan bencana juga memperingatkan adanya potensi bencana susulan, mengingat prakiraan cuaca menunjukkan hujan deras kemungkinan masih akan mengguyur wilayah terdampak dalam beberapa hari ke depan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]