WahanaNews.co | Nama Rudal Hsiung Feng III memang kurang populer di Indonesia.
Tetapi untuk masyarakat Asia Timur rudal Hsiung Feng III cukup ngetop dan menakutkan.
Baca Juga:
KPK Ungkap Soal Kasus PT Jembatan Nusantara dan ASDP yang Rugikan Negara
Dikutip dari missilethreat.csis.org, Hsiung Feng III sendiri termasuk kedalam rudal supersonik.
Dengan masuknya kedalam rudal supersonik, maka rudal Hsiung Feng III menjadi rudal supersonik pertama Taiwan.
Dalam sejarahnya jika rudal Hsiung Feng III sudah dimulai programnya pada tahun 1994.
Diketahui jika yang membuat dari rudal Hsiung Feng III dalah Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST).
Baca Juga:
Tim Sar Dikerahkan Cari Kapal Angkut Wisatawan Dilaporkan Tenggelam di Takalar Sulsel
Dan akhirnya pada Tes pertama NCSIST menembakkan rudal Hsiung Feng III pada tahun 1997.
Serta tes lebih lanjut rudal Hsiung Feng III dilaporkan pada November 2004.
Dilaporkan jika rudal Hsiung Feng III menyelesaikan tes dan evaluasi operasional awal pada tahun 2005.
Dan akhirnya rudal Hsiung Feng III Hsiung Feng III pertama kali diresmikan di Taipei selama parade militer Hari Kemerdekaan 2007.
Itu artinya Taiwan hanya membutuhkan waktu selama 13 tahun untuk menyelesaikan rudal Hsiung Feng III.
Dari waktu yang relatif tersebut maka jelas saja jika rudal Hsiung Feng III andalan Taiwan cukup berkualitas.
Meskipun Taiwan awalnya mengembangkan rudal Hsiung Feng III sebagai rudal jelajah antikapal.
Tetapi ada klaim jika rudal Hsiung Feng III tersebut mungkin juga memiliki kemampuan serangan darat.
Dengan penjelasan tersebut maka jelas saja jika rudal Hsiung Feng III memiliki kualitas dominan.
Perlu diketahui jika rudal Hsiung Feng III varian standarnya berukuran panjang 5,1 meter, dengan diameter sekitar 0,38 m.
Beratnya sekitar 660 kg saat diluncurkan, dan membuat rudal ini cukup berkualitas.
Lalu rudal Hsiung Feng III membawa hulu ledak penusuk semi armor seberat 120 kg.
Dari berat tersebut maka kapal jenis besar bisa dihancurkan dengan rudal Hsiung Feng III, dengan daya jelajah tembak antara 120-150 km.
Dengan daya jelajah yang jauh tersebut maka jelas saja jika rudal Hsiung Feng III memiliki pendorong oleh booster.
Booster rudal Hsiung Feng III tersebut rupanya berbahan bakar padat.
Dan ramjet berbahan bakar cair mesin ada di rudal Hsiung Feng III dan membuatnya mencapai kecepatan supersonik.
Rudal Hsiung Feng III tersebut rupanya memiliki teknologi yang dipandu oleh INS dengan terminal radar aktif.
Hal ini membuat rudal Hsiung Feng III dilaporkan dilengkapi dengan sekring pintar.
Sekering pintar rudal Hsiung Feng III dirancang untuk mengarahkan sebagian besar energi ledakan ke bawah setelah mendeteksi.
Untuk itu di rudal Hsiung Feng III mampu menyasar lambung kapal target dan memaksimalkan kerusakan.
Dan saat ini rudal Hsiung Feng III telah dikerahkan ke fregat kelas Cheng Kung.
Lalu di korvet peluru kendali kelas Tuo Chiang juga menggunakan rudal Hsiung Feng III.
Dan kapal perang patroli kelas Jin Chiang juga dilengkapi rudal Hsiung Feng III.
Tetapi ada insiden pada 1 Juli 2016 yang membuat kapal angkatan laut Taiwan secara tidak sengaja menembakkan rudal Hsiung Feng III pada saat latihan.
Atas kejadian tersebut membuat beberapa orang tewas dan mengalami luka-luka akibat ditembak nya rudal Hsiung Feng III.
Dan sayangnya dari rudal Hsiung Feng III adalah soal kecepat.
Ada dugaan jika kecepatan lesat rudal Hsiung Feng III bisa mencapai kecepatan Mach 4-5.
Dari kecepatan tersebut maka jelas saja jika kapal kombatan China dapat dikalahkan oleh rudal Hsiung Feng III.
Mengingat jika teknologi dan kecepatan unggulnya membuat rudal Hsiung Feng III berkualitas tinggi.
Sebelumnya ada penjelasan jika rudal Hsiung Feng III memiliki versi canggih lainnya.
Diketahui jika versi lainnya dari rudal Hsiung Feng III adalah versi ER.
Beberapa laporan pada tahun 2017 disebutkan jika proyek HF-3ER (Hsiung Feng III versi ER) sudah melakukan pengujian.
Dan dijadwalkan bahwa rudal Hsiung Feng III versi ER selesai pada pertengahan tahun 2017.
Dan rudal memasuki produksi Hsiung Feng III versi ER penuh pada tahun 2018.
Laporan ini mengklaim bahwa Taiwan berencana untuk memproduksi 10 - 60 Hsiung Feng III versi ER di bawah proyek dengan nama sandi Tombak Tuhan dan Naga Melingkar.
Peningkatan Hsiung Feng III versi ER membuat jangkauan rudal dari 120-150 km menjadi sekitar 400 km.
Dari adanya penjelasan ini maka Hsiung Feng III versi ER menjadi rudal supersonik yang kekuatannya hampir menyamai BrahMos India.
Terlepas dari itu jika Hsiung Feng III versi ER daya lesatnya bisa menjangkau Natuna Utara jika syaratnya adalah soal posisi kapal.
Perlu diingat jika posisi kapal perang pembawa Hsiung Feng III versi ER harus berada di wilayah Utaranya Laut Natuna Utara.
Itu berarti kapal perang pembawa Hsiung Feng III versi ER harus berada di seputaran wilayah kepulauan Spratly agar radius jangkaunya bisa mencapai Natuna Utara. [qnt]