WahanaNews.co | Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengadakan pembicaraan telepon puncak dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi, Selasa (8/3/2022) kemarin, mulai pukul 15:00 WIB, selama sekitar 25 menit.
Berikut ini garis besar pembicaraan kedua pimpinan negara Indonesia dan Jepang itu, sebagaimana diungkap Kantor PM dan Kemlu Jepang kepada media, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
1. Dari Perdana Menteri Kishida, bicara mengenai invasi ke Ukraina oleh Rusia adalah perubahan sepihak dalam status quo secara paksa dan mengguncang fondasi tatanan internasional.
Sebagai Perdana Menteri yang berasal dari daerah bom atom di Hiroshima, PM Kishida menyatakan bahwa dia percaya bahwa seharusnya tidak ada ancaman atau penggunaan senjata nuklir.
Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia sangat mementingkan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama prinsip integritas teritorial, dan agresi harus segera dihentikan, dan kedua pemimpin akan terus bekerja sama melakukan konfirmasi.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
2. Kedua pemimpin juga bertukar pandangan tentang situasi di Myanmar.
Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa Jepang akan terus mendukung upaya ASEAN untuk melaksanakan "Lima Konsensus" dengan sekuat tenaga, dan kedua pemimpin sepakat bahwa mereka akan terus bekerja sama secara erat.
3. Selain itu, kedua pemimpin sepakat untuk terus bekerja sama secara erat dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Jepang dan Indonesia di masa mendatang. [gun]