Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan Islam yang pertama kali meletus di utara pada 2012.
Pemberontakan itu telah merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.
Baca Juga:
Serangan Bom di Afghanistan Utara Sasar Pertemuan Jurnalis
Meskipun kehadiran ribuan tentara Prancis dan PBB, konflik terus melanda Mali tengah.
Konflik juga menyebar ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.
Prancis, bekas kekuatan kolonial di Mali, mengatakan, mereka akan mengurangi jumlah pasukannya di Sahel.
Baca Juga:
Ini Kata Polisi Soal Ledakan Bom di Samping Rumah Victor Mambor
Prancis juga merencanakan pasukannya meninggalkan Kidal, Tessalit dan Timbuktu.
Hal itu sebagai upaya untuk memfokuskan kembali pada Gao dan Menaka, lebih dekat ke zona “tiga perbatasan” yang bergejolak di dekat Burkina Faso dan Niger. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.