WahanaNews.co | Kanada
berbaik hati dan menyatakan siap menampung 20 ribu pengungsi Afghanistan. Sementara
itu, Taliban terus bergerak memperluas wilayah kekuasaan. Bahkan beberapa kota
besar berhasil mereka rebut.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
"Situasi di Afghanistan memilukan dan Kanada tidak akan
tinggal diam," kata Menteri Imigrasi Kanada Marco Mendicino seperti
dilansir AFP pada Sabtu (14/8).
Dia mengatakan Kanada akan menampung pengungsi, mencakup
masyarakat sangat rentan karena masih berada di Afghanistan atau yang telah
melarikan diri ke negara-negara tetangga. Lalu, para pemimpin perempuan,
pegawai pemerintah, aktivis pembela HAM, kaum minoritas, serta jurnalis.
Beberapa pesawat pencari suaka telah berangkat dengan
pendaratan pertama di Toronto pada Jumat (13/8).
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Tak hanya itu, pasukan khusus Kanada juga sudah bersiap
menerbangkan staf kedutaan mereka saat Taliban bergerak mendekat ke Kabul, Ibu
Kota Afghanistan.
Namun, Kanda tidak merinci rencana tersebut karena bersifat
sensitif dan merupakan operasi keamanan.
Kanada menegaskan akan tetap memantau situasi di Afghanistan
secara dekat dan bekerja sama di lapangan.
"Melindungi Kedutaan Besar Kanada dan staf adalah
prioritas utama kami. Kami berutang pada Afghanistan dan akan terus berupaya
membawa mereka ke tempat yang aman," cuit Menteri Luar Negeri Marc
Garneau.
Terpisah, AS kini juga tengah bersiap untuk menarik 30 ribu
pegawai kedutaan serta warga Afghanistan beserta anggota keluarganya yang
selama ini membantu AS.
Langkah serupa dilakukan beberapa negara. Denmark dan
Norwegia akan menutup sementara kantor kedutaan mereka di Kabul. Kemudian,
Finlandia akan mengevakuasi hingga 130 pekerja lokal Afghanistan. Jerman juga
akan mengurangi staf diplomatiknya di Kabul.
Seperti dilansir CNN pada Jumat (13/8), Taliban berhasil
menduduki 12 ibu kota provinsi dan beberapa kota besar di Afghanistan, seperti
Kandahar, Herat, Lashkar Gah, dan Qala-e-Naw.
Juru bicara Taliban menuturkan bahwa kejatuhan kota-kota
besar itu adalah tanda bahwa Afghanistan menyambut kelompoknya.
Sementara itu, pemerintah Afghanistan saat ini masih
mengendalikan kota-kota utama seperti Ibu Kota Kabul, Mazar-i-Sharif, dan
Jalalabad dekat perbatasan Pakistan. [rin]