WahanaNews.co | Cina menghadapi tekanan PBB terkait keberadaan bintang tenis Cina Peng Shuai saat organisasi itu menyerukan penyelidikan atas tuduhan penyerangan seksualnya.
Peng, yang merupakan salah satu bintang olahraga paling terkenal di Cina, belum tampak di muka umum sejak dia menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan badan di rumahnya, menurut tangkapan layar dari unggahan media sosial yang telah dihapus bertanggal 2 November.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Apa yang akan kami katakan adalah penting memiliki bukti keberadaan dan keselamatannya, dan kami akan mendesak agar ada penyelidikan dengan transparansi penuh atas tuduhan penyerangan seksualnya," ungkap Liz Throssell, juru bicara HAM PBB kepada wartawan di Jenewa pada hari Jumat (19/11/2021).
"Menurut informasi yang tersedia, mantan ganda dunia nomor satu ini belum terdengar di publik sejak dia menuduh di media sosial bahwa dia mengalami pelecehan seksual. Kami akan menekankan bahwa penting untuk mengetahui di mana dia dan mengetahui keadaannya, tahu tentang keselamatannya," kata Throssell.
Ketua Asosiasi Tenis Wanita (WTA) Steve Simon mengatakan dia bersedia kehilangan bisnis senilai ratusan juta dolar di Cina jika Peng tidak sepenuhnya dipertanggungjawabkan dan tuduhannya tidak diselidiki dengan benar.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
"Kami pasti bersedia menarik bisnis kami dan menangani semua komplikasi yang menyertainya," kata Simon dalam sebuah wawancara Kamis. "Karena ini pasti, ini lebih besar dari bisnisnya," tambah Simon.
"Wanita perlu dihormati dan tidak disensor," kata Simon, Sabtu (20/11/2021).
Unggahan Peng di Weibo, platform mirip Twitter Cina, telah dihapus dalam waktu 30 menit setelah publikasi, dengan sensor Cina bergerak cepat menghapus penyebutan tuduhan secara online. Akun Weibo miliknya, yang memiliki lebih dari setengah juta pengikut, masih diblokir dari para pencari di platform tersebut.