Serangan itu terjadi sebelum jangka waktu tiga jam di mana non-Muslim diizinkan untuk mengunjungi kompleks tersebut, tempat tersuci ketiga dalam Islam dan paling suci bagi orang Yahudi, yang merujuk pada itu sebagai Bukit Bait Suci.
Ketegangan meningkat setelah kelompok sayap kanan Yahudi Return to Temple Mount menawarkan hadiah uang tunai kepada siapa saja yang pergi ke Masjid Masjid Al Aqsa dan mengorbankan seekor kambing sebagai syarat untuk sebuah ritual keagamaan Yahudi.
Baca Juga:
Dikira Milisi Hamas, Seorang Prajurit Israel Tembak Warga Sipilnya
Sementara, umat Muslim melarang ritual itu.
Otoritas Palestina pada hari Minggu menyalahkan Israel atas konsekuensi dari ketegangan saat ini di Masjid Al Aqsa.
"Kami meminta pemerintah AS untuk memecah keheningannya dan menghentikan agresi yang akan mengobarkan seluruh wilayah," kata juru bicara otoritas, Nabil Abu Rudeineh, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara Wafa.
Baca Juga:
Brutal! Polisi Israel Hantam Puluhan Jemaah di Masjid Al-Aqsa
Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk eskalasi Israel di lokasi titik nyala.
Sementara itu, pemimpin Hamas memperingatkan Israel bahwa Masjid Al Aqsa adalah milik rakyat Palestina.
“Rakyat kami memiliki hak untuk mengaksesnya dan berdoa di dalamnya, dan kami tidak akan tunduk pada penindasan dan teror (Israel),” kata Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan.