Tetapi tekanan harga terus meningkat, dengan ukuran inflasi yang mendasarinya mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 1989 pada November.
Dollar Australia naik 0,44 persen menjadi 0,7247 dollar AS. Sterling menguat 0,46 persen terhadap dollar, diuntungkan dari pergerakan yang lebih tinggi dalam imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek Inggris serta laporan yang meyakinkan tentang varian Omicron.
Baca Juga:
Gawat, Tahun Ini Dolar AS Tembus Rekor Tertinggi!
Di tempat lain, lira Turki memperpanjang rebound mengejutkannya minggu ini, melonjak lagi 4,0 persen pada 11,5 per dollar AS, setelah diperdagangkan ke terlemah 18,4 pada Senin (20/12/2021).
Keuntungan besar pada lira datang setelah Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah dan bank sentral akan menjamin beberapa deposito mata uang lokal terhadap kerugian depresiasi valas. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.