WahanaNews.co | Selasa (2/11/2021), Ethiopia memberlakukan status darurat sampai enam bulan ke depan setelah kelompok bersenjata yang bercokol di Tigray mengklaim telah menambah wilayah kekuasaan mereka dan mempertimbangkan merangsek ke Ibu Kota Addis Ababa.
Dengan status darurat nasional ini, maka jam malam akan diberlakukan dan ruang gerak masyarakat akan dibatasi.
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Pemberlakuan status darurat nasional itu diumumkan dua hari setelah Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, mendesak warga negara Ethiopia untuk angkat senjata mempertahankan diri melawan kelompok Tigray People's Liberation Front (TPLF).
Sebelumnya, pada Selasa (2/11/2021) pagi, otoritas Addis Ababa meminta warga mendaftar kepemilikan senjata mereka dan bersiap mempertahankan wilayah tempat tinggal mereka.
Kelompok TPLF mengklaim telah menguasai sejumlah kota di Ethiopia dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Kelompok itu juga mengutarakan rencana melakukan aksi jalan ke Ibu Kota Addis Ababa yang berlokasi 380 kilometer dari arah selatan posisi mereka.
“Negara kita sedang menghadapi bahaya yang mengancam keberadaan, kedaulatan dan persatuannya. Kita tidak dapat menghilangkan bahaya ini melalui sistem penegakan hukum biasa dan prosedur,” kata Menteri Kehakiman Ethiopia, Gedion Timothewos.
Timothewos memperingatkan, bagi siapa pun yang memberikan bantuan keuangan, materi atau dukungan moral pada kelompok teroris, terancam hukuman 10 tahun penjara.
Ethiopia juga sempat memberlakukan status darurat nasional selama enam bulan pada Februari 2018, atau saat masa transisi kekuasaan ke Perdana Menteri Abiy. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.