WahanaNews.co | Pemerintah Kazakhstan mengumumkan akan memperingati tanggal 10 Januari sebagai hari berkabung nasional.
Hal itu disampaikan Sekretaris Pers Kazakhstan, Berik Uali lewat Facebook, Sabtu (8/1/2022).
Baca Juga:
Setiap Hari 10.000 Warga Rusia Kabur ke Georgia Gara-gara Putin
Hari berkabung itu digunakan untuk mengingat korban tewas karena kerusuhan besar di negara pecahan Uni Sovyet tersebut.
“Sehubungan dengan banyaknya korban jiwa akibat peristiwa tragis di sejumlah wilayah negara, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, menetapkan 10 Januari 2022 sebagai hari berkabung nasional,” tulisnya dikutip dari Anadolu Agency.
Keputusan terkait peringatan tersebut akan dipublikasikan laman Akorda Kepresidenan.
Baca Juga:
Wamendag Bidik Kazakhstan untuk Kembangkan Potensi Perdagangan
Demonstrasi terhadap kenaikan harga BBM telah berkembang menjadi kerusuhan besar-besaran di seluruh Kazakhstan, sepekan terakhir.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan, setidaknya 18 petugas keamanan dan 26 pengunjuk rasa kehilangan nyawa mereka selama krusuhan berlangsung.
Kerusuhan terparah terjadi di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, di mana para demonstran menyerang kantor pemerintahan.
Mereka juga membakar area kepresidenan di negara pecahan Uni Sovyet tersebut.
Tokayev pun kemudian mengumumkan bahwa negara tengah berada dalam kondisi darurat nasional, Selasa (4/1/2022).
Ia pun kemudian meminta pertolongan Rusia dan Organisasi Kerja Sama Keamanan Kolektif (CSTO), yang merupakan sekutunya untuk membantu meredakan kerusuhan.
Pasukan Rusia pun sudah tiba di Kazakhstan pada Kamis (6/1/2022) malam untuk memberikan bantuan dan menjadi pasukan keamanan.
Tokayev sendiri pada Jumat (7/1/2022), memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak para demonstran, tanpa harus memberikan peringatan lebih dulu. [rin]