WahanaNews.co | Kerusuhan di penjara Bellavista, Ekuador, memicu tewasnya 44 narapidana (napi), dan lebih dari seratus orang masih buron.
Kementerian Dalam Negeri Ekuador mengkonfirmasi kabar terbaru itu pada Senin (9/5/2022).
Baca Juga:
Presiden FIFA Takjub Dengan Atmosfer Indonesia Vs Ekuador di Piala Dunia U-17
Menurut Menteri Dalam Negeri Ekuador Patricio Carrillo, tragedi di penjara Bellavista di Santo Domingo, provinsi yang terletak di sebelah barat ibu kota Quito, akibat perkelahian antara narapidana dari dua geng saingan yakni Los Lobos yang terlibat dalam kerusuhan baru-baru ini di penjara lain di dekat kota Cuenca, dan R7.
“Sebagian besar kematian akibat luka tusuk,” papar Carrillo.
Dia tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah karena beberapa orang mengalami luka parah.
Baca Juga:
Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 Lawan Ekuador
Awalnya, pihak berwenang telah berbicara tentang 41 kematian tetapi pada Selasa jumlahnya meningkat menjadi 44 orang.
Semua jenazah dipindahkan ke kerabat pada Selasa (10/5/2022).
Presiden Ekuador Guillermo Lasso menanggapi berita tersebut dengan mengatakan negaranya “tidak akan menyerah pada mafia.”
“Komitmen kami untuk memulihkan ketertiban di penjara adalah tegas. Contohnya adalah tindakan Kementerian Dalam Negeri dan Polisi Ekuador yang langsung melakukan pemindahan 6 pimpinan geng kriminal,” papar dia.
Para pemimpin geng dipindahkan ke dua penjara dengan keamanan maksimum yang terpisah. Menurut Carrillo, 112 narapidana telah ditangkap kembali sementara 108 napi masih buron.
Selama beberapa tahun terakhir, Ekuador telah melihat peningkatan yang signifikan dalam insiden penjara. Pada tahun 2021, setidaknya 316 narapidana tewas dalam kerusuhan penjara yang terpisah.
April lalu, sementara itu, 20 korban tewas dilaporkan menyusul bentrokan di penjara Turi, dekat kota Cuenca.
Pemerintah telah menyebutkan peningkatan perdagangan narkoba sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kekerasan di lembaga pemasyarakatan negara.
Meski demikian, kepadatan di penjara tetap menjadi masalah yang signifikan, walau ada peningkatan investasi oleh negara.
November lalu, dalam upaya lain mengatasi masalah ini, Lasso memberikan pengampunan kepada beberapa kategori narapidana.
Keputusan ini diambil beberapa hari setelah Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika mengeluarkan pernyataan tegas yang mendesak pihak berwenang Ekuador “mengambil tindakan segera dan efektif untuk melindungi hak hidup dan integritas pribadi semua individu dalam tahanan Negara.”
Sebanyak 65 penjara Ekuador menampung sekitar 39.000 narapidana tetapi telah menyatakan kapasitas hanya untuk 30.000 orang.
Penjara Bellavista memiliki kapasitas untuk 1.200 narapidana tetapi saat ini menampung 1.700 orang. [qnt]