Kapal ini mampu mengangkut hingga 154 rudal presisi jarak jauh dan mendukung misi operasi khusus dengan kapasitas personel hingga 66 orang.
Menurut laporan Pentagon, Angkatan Laut China, yang memiliki armada terbanyak secara global dengan lebih dari 370 kapal, terus mempercepat program modernisasi armada kapal selamnya, termasuk 12 kapal selam nuklir.
Baca Juga:
Trump Dorong Damaskus Rujuk dengan Israel
USS Ohio, yang bermarkas di Bangor, Washington, saat ini melakukan "operasi rutin" di bawah Armada Ketujuh, sebagaimana disebutkan dalam keterangan dari Kelompok Kapal Selam Tujuh AS.
Kapal ini masih berada di Guam hingga 6 Mei, terlibat dalam latihan bersama Korps Marinir AS.
"USS Ohio dan kapal-kapal saudaranya menyediakan kemampuan misi operasi khusus dan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari platform rahasia dan siluman," jelas Kelompok Kapal Selam Tujuh kepada Newsweek, menambahkan bahwa mereka siap beroperasi secara global kapan saja.
Baca Juga:
AS-Arab Saudi Resmi Tandatangani Penjualan Senjata Senilai Rp2 Kuadriliun
Para pemantau kapal menyebutkan bahwa USS Ohio meninggalkan pelabuhan asalnya pada akhir Februari, melanjutkan pelayaran dari Hawaii ke Guam pada awal April.
Ini adalah kali ketiga dalam setahun kapal selam kelas Ohio dikerahkan ke Pasifik Barat, setelah sebelumnya USS Florida dan USS Michigan tiba di Guam pada Juli dan November 2024.
Sementara USS Michigan berbagi pangkalan di Bangor, USS Florida dan USS Georgia bermarkas di Kings Bay, Georgia.