Pada 2014, penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur hingga menewaskan semua 298 orang dalam pesawat.
Dua per tiga dari seluruh korban itu adalah warga Belanda.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Beberapa maskapai sudah menghindari wilayah udara negara itu setelah beberapa pesawat militer ditembak jatuh.
Zee mengatakan bahwa menghindari ruang udara Ukraina akan memiliki dampak rute terbesar pada maskapai dari negara tetangga, tetapi diperkirakan tidak meningkatkan biaya penerbangan jarak jauh.
Maskapai Ukraina, SkyUp, mengatakan bahwa pihaknya harus mengalihkan satu penerbangan dari Portugal ke Ukraina pada Sabtu (12/2/2022) setelah pemilik pesawat melarang pesawat itu memasuki wilayah udara Ukraina.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Kantor berita Ukraina, Interfax, mengatakan, perusahaan asuransi Ukraina sudah menerima pemberitahuan dari perusahaan reasuransi bahwa maskapai penerbangan tidak menanggung risiko perang.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmygal, pada Minggu (13/2/2022), mengatakan bahwa pemerintah sudah mengalokasikan sebesar 591,98 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,5 triliun.
Dana itu disediakan untuk memastikan keamanan penerbangan bagi para perusahaan asuransi serta perusahaan penyewaan guna menjamin kelanjutan penerbangan yang melintasi ruang udaranya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.