WahanaNews.co | Tokoh militer Inggris memberikan kritik untuk Pangeran Harry usai mengklaim telah membunuh 25 pejuang di Afganistan.
Kolonel Richard Kemp, pensiunan perwira tentara Inggris menganggap pernyataan Harry bisa menodai reputasi dan memunculkan citra negatif Angkatan Darat Inggris.
Baca Juga:
Pernah Konsumsi Kokain dan Jamur Halusinogen, Ini Pengakuan Pangeran Harry
"Saran dia bahwa dia membunuh 25 orang akan membangkitkan kembali orang-orang yang ingin dia celaka. Mari berharap mereka tidak berhasil dan saya yakin dia memiliki keamanan yang cukup baik, tapi itu menjadi satu masalah," kata Kemp seperti dilansir dari CNN.
Dia juga menyebut pernyataan Harry akan memicu anggapan bahwa Angkatan Darat Inggris telah melatih Harry dan tentara lain untuk melihat musuh sebagai bidak catur.
Harry bertugas di Angkatan Darat Inggris selama 10 tahun. Dia bertandang ke Afganistan dua kali yakni, pada 2007-2008 dan 2012-2013.
Baca Juga:
Menyesal, Tabloid Inggris The Sun Cabut Artikel Kebencian terhadap Meghan Markle
Pada 2011, ia memenuhi syarat sebagai komandan Pesawat Apache dan bergelar kapten. Adik Pangeran William ini pun pensiun dari dinas pada 2015.
Klaim telah membunuh 25 pejuang kelompok pemberontak saat bertugas di Afganistan ini muncul dalam otobiografi Harry yang berjudul 'Spare', dan akan terbit pada 10 Januari 2023.
"Nomor saya 25 (orang). Itu bukan angka yang membuat saya puas, tapi juga tidak membuat saya malu," tulis Harry.