WahanaNews.co | Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan target geografis operasi militer khusus Moskow di Ukraina saat ini tidak lagi terbatas pada wilayah timur atau Donbas.
Saat wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti, Lavrov menegaskan operasi Rusia akan mencakup sejumlah wilayah lain. Tujuan Rusia akan berkembang lebih jauh jika Barat mengirimkan senjata jarak jauh ke Kyiv.
Baca Juga:
Rusia Luncurkan Roket TBS-3M Upgrade, Ancaman Baru di Medan Perang Ukraina
"Sekarang geografinya berbeda, jauh dari hanya Republik Donetsk dan Republik Luhansk, tetapi juga wilayah Kherson dan Zaporizhzhia dan sejumlah wilayah lainnya," kata Sergey Lavrov dilansir Reuters, Rabu, 20 Juli 2022.
Lavrov menyatakan, Rusia tidak bisa membiarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atau siapa pun yang menggantikannya mengancam wilayahnya Luhansk dan Donetsk dengan sistem jarak jauh. Dia sendiri yakin, Zelensky kemungkinan tidak akan terus berkuasa.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Moskow mengatakan apa yang dilancarkannya sebagai sebuah operasi militer untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Baca Juga:
Mesin Terbakar, Pesawat Militer Rusia Jatuh di Ivanovo
Sudah 5 bulan perang berlangsung, Rusia masih menggempur negara tetangganya itu. Negara-negara Barat mengecam Kremlin dengan menjatuhkan sanksi ekonomi dan mengirim bantuan senjata ke Ukraina.
Puluhan ribu orang tewas selama perang dan jutaan jiwa Ukraina pindah ke luar negeri untuk mengungsi. Barat menganggap Rusia genosida di Ukraina. Moskow berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
Manuver Moskow pada awal invasi hampir menyentuh ibu kota Kyiv. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 25 Maret bahwa fase pertama dari operasi khusus telah selesai dan sekarang akan fokus pada pembebasan Donbas.