WAHANANEWS.CO - Kematian komandan militer Hizbullah Haytham Ali Tabatabai dalam serangan udara Israel di Lebanon memicu ancaman balasan dari Garda Revolusi Iran (IRGC) yang mengecam keras serangan tersebut pada Selasa (25/11/2025).
Hizbullah mengonfirmasi pada Selasa (25/11/2025) bahwa Tabatabai tewas dalam serangan udara yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Minggu (23/11/2025) waktu setempat.
Baca Juga:
Israel Luluhlantakkan Gaza Selama 12 Jam, 109 Warga Palestina Tewas Termasuk 52 Anak
Dalam pernyataannya Hizbullah menyebut Tabatabai sebagai seorang komandan penting dan sosok yang bekerja menghadapi Israel hingga detik-detik terakhir hidupnya.
Tabatabai tercatat sebagai komandan paling senior Hizbullah yang dibunuh Israel sejak gencatan senjata antara kedua pihak diberlakukan pada November 2024 yang mengakhiri lebih dari setahun pertempuran.
Melalui pernyataan yang dirilis media pemerintah Iran pada Selasa (25/11/2025), IRGC mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai kejahatan biadab.
Baca Juga:
Trump Ancam Cabut Dukungan AS Jika Israel Nekat Caplok Tepi Barat
IRGC menegaskan bahwa Hizbullah dan seluruh poros perlawanan yang merujuk pada Iran serta jaringan kelompok bersenjata pro-Teheran memiliki hak untuk membalas atas kematian Tabatabai.
Dalam pernyataan terpisah IRGC memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi respons menghancurkan pada waktu yang mereka tentukan.
Kementerian Luar Negeri Iran sebelumnya juga mengecam serangan itu dengan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata November 2024 dan pelanggaran brutal atas kedaulatan Lebanon.
Israel telah berulang kali melakukan serangan di Lebanon sejak gencatan senjata diberlakukan dengan dalih menargetkan petempur serta infrastruktur militer Hizbullah.
Hizbullah yang didukung Iran disebut kian melemah akibat konfrontasi terbaru dengan Israel dan kondisi memburuk setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah yang selama ini menjadi sekutu Teheran dan Hizbullah.
Kemunduran itu ikut memengaruhi Iran dengan fasilitas nuklirnya yang menjadi target pengeboman Israel dan Amerika Serikat selama perang yang berlangsung 12 hari pada pertengahan Juni lalu.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.