WahanaNews.co |Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) Alexey Danilov mengungkapkan tidak ada perintah untuk "pembebasan" militer di Donbass, pada Jumat (18/2/2022).
Pernyataan itu muncul ketika wilayah Donetsk dan Lugansk mulai mengevakuasi warga sipil ke Rusia dengan alasan ancaman serangan Ukraina.
Baca Juga:
Ribuan Tentara Rusia Siap Perang di Timur dan Selatan Ukraina
“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa tidak ada perintah untuk membebaskan wilayah kami dengan paksa,” ujar Danilov, dilansir RT.com pada Jumat (18/2/2022).
Dia menambahkan, “Kiev sadar bahwa operasi semacam itu akan mengakibatkan korban besar di antara warga sipil, jadi pihak kami tidak mungkin memberikan perintah seperti itu."
Dia juga menuduh Rusia menyebarkan disinformasi tentang serangan yang akan datang untuk memprovokasi "tanggapan yang mereka inginkan" dari Ukraina.
Baca Juga:
Banyak Picu Kerugian, NATO Putus Asa dengan Kemampuan Pasukan Ukraina
“Pasukan Ukraina akan melepaskan tembakan hanya jika mereka dalam bahaya,” tegas Danilov.
Danilov berbicara setelah pertemuan NSDC pada Jumat malam, yang dihadiri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Menteri Pertahanan Alexey Reznikov, komandan militer Jenderal Valery Zaluzhny, dan Menteri Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Irina Vereshchuk.
Penyangkalan Kiev atas serangan di Donbass itu muncul tak lama setelah Kepala Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin mengatakan kepada TV Rusia bahwa serangan habis-habisan oleh pasukan pemerintah Ukraina bisa datang kapan saja.