Perusahaan listrik milik negara, PLN,
berencana untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukannya dari sekitar 8 GW
pada Februari 2020 menjadi sekitar 24 GW pada tahun 2028.
Selain kapasitas terbarukan PLN,
produsen listrik mandiri juga dapat berinvestasi dalam pembangkit listrik
terbarukan.
Baca Juga:
Ratusan Ribu Masyarakat Menjadi Pelanggan PLN UP3 Cengkareng Per Februari 2024
Di tingkat nasional, energi terbarukan
sebanyak 10,7 gigawatt (GW) sudah terpasang.
Hidro dan panas bumi menyumbang 57%
dan 21% dari kapasitas pembangkitan ini, diikuti oleh biofuel (18%) dan solar
PV (3%).
Salah satu pengembangan baru yang
inovatif adalah proyek PLTS terapung Cirata 145 MW.
Baca Juga:
PLN Siagakan 81 Ribu Petugas Jaga Kelistrikan Andal Selama Ramadan dan Cuaca Ekstrem
Ini adalah hibrida dari photovoltaic
(PV) surya dan tenaga air terapung.
Panel surya akan dipasang di reservoir
pembangkit listrik tenaga air Cirata, dan pengontrol pintar akan dipasang
sehingga pembangkit listrik tenaga air dapat membantu menyeimbangkan
intermittency pembangkitan dari sel PV, yang sangat bervariasi di musim hujan.
PLTS itu menjadi proyek PV surya
terbesar yang akan dibangun hingga saat ini, proyek ini merupakan tonggak
sejarah bagi Indonesia, dengan memanfaatkan solusi inovatif dan teknologi
hibrida untuk memastikan integrasi variabel energi terbarukan yang aman dan
terjangkau.