WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) cemas ketika Korea Utara (Korut) menunjukkan gelagat bersiap-siap hendak uji coba rudal nuklir, atau rudal lainnya, atau keduanya.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan manuver itu kemungkinan terjadi sebelum, selama atau setelah kunjungan Presiden Joe Biden ke Korea Selatan (Korsel).
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Kecemasan Sullivan mengutip intelijen Amerika.
"Kami sedang mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk kemungkinan bahwa provokasi seperti itu akan terjadi saat kami berada di Korea [Selatan] atau di Jepang," kata Sullivan dalam briefing di Gedung Putih hari Rabu, yang dilansir Reuters pada Kamis (19/5/2022).
Sullivan mengatakan AS berkoordinasi erat dengan Korea Selatan dan Jepang mengenai masalah ini dan juga telah membahas Korea Utara dengan rekannya dari China, Yang Jiechi, dalam panggilan telepon pada hari Rabu.
Baca Juga:
Gedung Putih Usahakan Selamatkan Dokter Amerika yang Terjebak di RS Eropa Jalur Gaza
“Kami telah menunjukkan dengan cukup jelas bahwa intelijen kami mencerminkan kemungkinan asli bahwa akan ada uji coba rudal lebih lanjut, termasuk uji coba rudal jarak jauh, atau uji coba nuklir, atau terus terang keduanya, pada hari-hari menjelang, pada , atau setelah kunjungan presiden ke wilayah tersebut," kata Sullivan.
Dia mengatakan Amerika Serikat siap untuk melakukan penyesuaian jangka pendek dan jangka panjang pada postur militernya.
"Sebagaimana diperlukan untuk memastikan bahwa kami memberikan pertahanan dan pencegahan kepada sekutu kami di kawasan itu dan bahwa kami menanggapi setiap provokasi Korea Utara," ujarnya.