WahanaNews.co | Pejabat senior Korea Utara Kim Yo Jong mengatakan jika Korea Selatan menyerang negaranya, pihaknya tidak akan berperang. Melainkan akan menggunakan senjata nuklir.
Pernyataan adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu dinilai oleh pengamat sebagai peringatan kepada presiden baru Korsel yang konservatif, menyusul komentar dari menteri pertahanan Korea Selatan yang dianggap provokatif oleh Pyongyang.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Kim Yo Jong mengatakan adalah "kesalahan sangat besar" bagi menteri pertahanan Korea Selatan yang membuat pernyataan baru-baru ini tentang serangan ke Utara, demikian kantor berita negara KCNA melaporkan.
Menhan Suh Wook pada Jumat (1/4/2022) mengatakan militer Korea Selatan memiliki beragam rudal dengan jangkauan, akurasi dan kekuatan yang telah ditingkatkan secara signifikan, dengan "kemampuan menembak secara akurat dan cepat sasaran apa pun di Korea Utara."
Kedua Korea telah meningkatkan unjuk kekuatan militer masing - masing setelah Korea Utara menguji coba sejumlah rudal canggih tahun ini.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Para pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) khawatir Korut sedang mempersiapkan uji coba senjata nuklir yang pertama sejak 2017 di tengah jalan buntu perundingan damai kedua seteru.
Kim dan pejabat Korea Utara lain mengeluarkan pernyataan pada Minggu (3/4/2022) yang mengutuk pernyataan Suh dan memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghancurkan target - target penting di Seoul jika Selatan melakukan "aksi militer berbahaya" seperti serangan mendahului.
Kecaman Kim tampaknya lebih ditujukan kepada presiden Korsel terpilih Yoon Suk-yeol, yang telah menyerukan pertahanan lebih kuat terhadap ancaman Korea Utara, kata Rachel Minyoung Lee, analis di 38 North yang berbasis di AS dan memantau perkembangan Korea Utara.