WahanaNews.co | Provinsi terbesar di China Timur Laut memperingatkan krisis listrik yang memburuk pada Senin (11/10/2021), meskipun ada upaya pemerintah China untuk meningkatkan pasokan batubara.
Pemerintah Provinsi Liaoning mengeluarkan peringatan kekurangan listrik tingkat tertinggi kedua pada Senin, dan menjadi yang kelima dalam dua minggu terakhir.
Baca Juga:
Gara-gara Krisis Listrik, Batam Kini Miliki ‘PLN' Sendiri
Kekurangan itu bisa mencapai hampir 5 gigawatt (GW).
Liaoning mengonsumsi listrik paling besar dari tiga provinsi yang membentuk kawasan industri terbaik di China.
Wilayah ini telah mengalami pemadaman listrik yang meluas sejak pertengahan September lalu.
Baca Juga:
Krisis Listrik, 130 Juta Penduduk Bangladesh Alami Pemadaman
Peringatan kekurangan daya listrik tingkat dua menunjukkan kesenjangan permintaan sebesar 10%-20% dari total permintaan.
Rebound dalam aktivitas ekonomi global ketika pembatasan Covid-19 dicabut telah mengekspos kekurangan bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit listrik di China dan negara-negara lain, membuat industri dan pemerintah berebut ketika belahan bumi Utara menuju musim dingin.
“Kekurangan listrik terbesar bisa mencapai 4,74 gigawatt (GW) pada 11 Oktober,” demikian bunyi pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Informasi Provinsi Liaoning, seperti dikutip Reuters.