Mereka juga menegaskan bahwa perang yang berlarut-larut akan memperburuk kelelahan di kalangan tentara cadangan.
"Hanya kesepakatan yang bisa menjamin pemulangan para sandera dengan selamat, sementara tekanan militer justru meningkatkan risiko kematian bagi mereka serta membahayakan pasukan kita sendiri," demikian tertulis dalam petisi tersebut.
Baca Juga:
Perlakuan Biadab Tentara Zionis Terungkap oleh Warga Israel
Seorang pejabat militer Israel yang dikutip AFP menjelaskan bahwa sebagian besar pilot yang menandatangani petisi ini bukanlah tentara cadangan aktif.
"Kebijakan kami tegas dan jelas -- IDF berdiri di atas semua pertikaian politik. Tidak ada ruang bagi siapa pun, termasuk tentara cadangan yang masih bertugas aktif, untuk memanfaatkan status militer mereka guna mendukung agenda politik atau menyerukan penghentian perang di saat mereka masih berpartisipasi dalam operasi militer," ujar pejabat militer tersebut.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel merilis pernyataan bahwa Netanyahu sepenuhnya mendukung keputusan untuk memberhentikan pilot aktif yang telah menandatangani petisi tersebut.
Baca Juga:
IDF Klaim Tewaskan Pejabat Senior Jamaah Islamiyah Lebanon, Mosab Khalaf
"Penolakan tetaplah penolakan -- meskipun disampaikan secara implisit atau dengan bahasa yang lebih halus. Pernyataan yang melemahkan IDF dan memberi keuntungan bagi musuh selama perang adalah sesuatu yang tidak bisa dimaafkan," tegas pernyataan yang dirilis kantor Netanyahu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.