WahanaNews.co | Korban tewas akibat jembatan ambruk di Gujarat, barat India, pada Minggu (30/10) malam bertambah menjadi 120 orang. Ini menjadi salah satu insiden mematikan yang terjadi di India dalam berapa tahun terakhir.
"Kami telah menemukan 120 jenazah sejauh ini. Jumlah korban kemungkinan akan meningkat karena operasi pencarian berlanjut," kata kepala polisi di kota barat Morbi, Gujarat, India, P. Dekavadiya, Minggu (30/10) malam.
Baca Juga:
Tinjau Bendung Karangtalun, Menteri Dody Optimalkan Infrastruktur Irigasi untuk Dukung Ketahanan Pangan
Kejadian bermula ketika jembatan penyeberangan di atas Sungai Machhu itu dipenuhi oleh wisatawan lokal yang sedang menikmati akhir pekan sekaligus liburan perayaan Diwali.
Jembatan sepanjang 230 meter itu dibangun pada masa penjajahan Inggris pada abad ke-19 dan kini berusia 100 tahun lebih. Jembatan itu sempat ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan baru dibuka lagi pekan lalu.
Jembatan yang dikenal sebagai Julto Pool itu memang situs populer bagi wisatawan di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Wamen Diana: Pembangunan Bendungan yang Merata Penting untuk Dukung Swasembada Pangan, Energi, dan Air
Ratusan orang disebut memadati Julto Pool di saat bersamaan dan tak lama ambruk sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Sebelum insiden terjadi, video yang beredar di media sosial memperlihatkan jembatan penyeberangan itu sudah bergoyang karena dipadati pejalan kaki sejak siang hari.
Selain karena usia infrastruktur yang sudah tua, jembatan itu disebut ambruk karena kelebihan muatan.
Salah satu saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa banyak anak-anak di jembatan itu saat insiden terjadi.