WahanaNews.co | Influencer dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko berkumpul di
Israel, bulan lalu.
Mereka melakukan perjalanan tur negara
untuk merayakan normalisasi hubungan dengan Israel berdasarkan kesepakatan
Abraham Accord.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Tur tersebut diselenggarakan oleh Eyal
Biram, yaitu pendiri Israel-Is yang
merupakan organisasi nirlaba untuk meningkatkan hubungan Israel dengan negara
lain, melalui interaksi pribadi.
Tur itu diberi tajuk "Misi
Pemimpin Masa Depan ke Israel".
"Jika kita ingin memulai dan
membangun masa depan bersama, kita harus memahami bahwa kita berasal dari masa
lalu bersama," ujar Biram, dilansir Middle
East Monitor, Selasa (6/7/2021).
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Menurut Times of Israel, Biram menambahkan bahwa perjalanan tur tersebut
bertujuan untuk menyoroti kepemimpinan kaum muda.
Melalui tur ini, diharapkan para peserta akan kembali ke negara asal mereka, dan
mempromosikan normalisasi hubungan dengan Israel.
Para influencer itu nantinya diharapkan dapat memperluas Abraham Accord,
sehingga lebih banyak negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan
Israel.
Seorang influencer Bahrain, Yousif Mohamed (20 tahun), mengatakan, tujuannya mengikuti tur ke Israel adalah untuk
membuka mata orang-orang yang merasa skeptis dengan normalisasi hubungan
tersebut.
Selain itu, Mohamed menambahkan bahwa
dia ingin mencoba untuk mengubah dunia.
"Saya menghadapi sedikit tekanan
dan kritik, mungkin karena menjadi salah satu orang Bahrain pertama yang
mengunjungi Israel, tapi saya pikir orang-orang membutuhkan waktu untuk membuka
pikiran mereka," ujar Mohamed.
"Ketidaktahuan terkadang dapat
menghalangi kami dan karena itulah saya memutuskan untuk mengunjungi dan
melihat sendiri, dan saya sangat senang bahwa saya telah mengambil langkah
itu," kata Mohamed, menambahkan.
Kesepakatan normalisasi ditandatangani
pada tahun lalu oleh UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Kesepakatan ini dikecam oleh warga
Palestina, yang mengatakan bahwa negara-negara
tersebut telah berkhianat.
Abu Dhabi mengatakan, kesepakatan itu
adalah upaya untuk mencegah pencaplokan yang direncanakan Tel Aviv atas Tepi
Barat yang diduduki.
Namun, para
kritikus percaya bahwa upaya normalisasi telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Karena, pejabat
Israel telah melakukan kunjungan resmi dan menghadiri konferensi ke UEA.
Sebelumnya, UEA tidak
memiliki hubungan diplomatik atau hubungan lain dengan negara pendudukan.
Setelah melakukan normalisasi
hubungan, UEA dan Israel sepakat melakukan perjanjian bilateral terkait
investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, dan telekomunikasi. [dhn]