"Kemudian ensiklik yang ketiga ini adalah 'Fratelli Tutti' yakni tentang persahabatan sosial dan Human Fraternity. Disini Paus Fransiskus menekankan bahwa, seharusnya seluruh umat manusia ini bersatu, karena kita semua ini adalah bagian dari kesatuan manusia yang global. Agama kita boleh berbeda, tapi kemanusiaan kita tetap satu."
"Nah dialog ini bisa dilakukan banyak hal, baik itu dialog kehidupan, dialog kolaborasi, dialog kerjasama atau pun dialog refleksi. Nah untuk memajukan dialog ke arah yang lebih positif maka ada dua hal yang harus dilakukan yakni, rasa saling menghormati dan persahabatan," papar Padre Marco.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Sebagai informasi, diskusi publik yang diselenggarakan Lafadz Nusantara Center (LNC) itu dihadiri oleh enam narasumber yang terdiri dari, Padre Marco selaku Presiden Nostra Aetate Foundation Dicastery Interreligious Dialogue, Vatican.
Juga Duta Besar RI untuk Takhta Suci, Vatikan, Micheal Trias Kuncahyono, Ketua IRRIKA tahun 2017-2018, Romo Leo Mali, Romo Agustinus Heri Wibowo selaku Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia Komisi HAK, Akademisi Nahdhatul Ulama, Kiai Taufik Damas, dan Moh. Shofan Direktur Program Ma'arif Institute.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.