WahanaNews.co | Militer Amerika Serikat (AS) melakukan uji coba sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel di Guam. Uji coba sebagai respons atas ancaman dari China, termasuk rudal hipersoniknya.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), Selasa (9/11/2021), tes tersebut adalah bagian dari pembangunan militer AS di kawasan Asia-Pasifik yang bertujuan untuk melawan Beijing.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Guam adalah wilayah AS yang terletak sekitar 1.800 mil dari China. Sekitar 190.000 warga sipil dan personel militer AS berada di pulau itu, yang menampung pangkalan militer Amerika terdekat dengan China.
China baru-baru ini menguji rudal dengan hulu ledak hipersonik, dan memiliki pengebom dengan rudal jelajah sea-skimming, yang keduanya merupakan ancaman bagi Guam.
Iron Dome kurang efektif terhadap rudal jelajah daripada target biasanya, dan menurut laporan WSJ, sistem itu akan menjadi solusi sementara untuk pangkalan AS.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
AS membeli dua baterai Iron Dome dari Israel seharga USD373 juta pada 2019. Yang pertama dikirimkan pada akhir 2020 dan yang kedua pada Januari 2021.
Militer AS telah berupaya mengintegrasikan sistem itu ke dalam susunan pertahanan udaranya sejak menerima baterai, dan melakukan tes pertama sistem selama musim panas 2021.
Perundang-undangan yang disahkan Kongres pada tahun 2019 mengharuskan penyebaran sistem ke teater operasional pada akhir tahun 2021, dengan baterai kedua Iron Dome tetap di daratan AS.
Masih menurut laporan WSJ, tes sistem pertahanan rudal Iron Dome Israe di Guam akan berlangsung hingga Desember nanti.