4. Pesawat Su-30SM senilai USD50 juta (lebih dari Rp740 miliar)
5. Pesawat Su-34 senilai USD40 juta (lebih dari Rp592 miliar)
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
Forbes menghitung bahwa antara dimulainya perang pada 24 Februari hingga titik enam bulan pada 24 Agustus, Rusia kehilangan 12.142 peralatan senilai USD16,56 miliar. Jumlah itu tidak termasuk rudal Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar tentang laporan kerugian militer terbesar tersebut.
Hari Rabu (24/8/2022) menandai enam bulan perang Rusia di Ukraina, yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Ukraina.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Rusia awalnya diprediksi banyak pihak akan menang cepat dalam perangnya karena keunggulan militer yang dimilikinya.
Namun, Ukraina telah memanfaatkan senjata-senjata canggih yang dipasok Barat, termasuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) Amerika Serikat (AS), dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan serangan yang berhasil terhadap target Rusia.
Sementara Ukraina mencatat kemenangan-kemenangan ini, Moskow dilaporkan melakukan wajib militer untuk mengisi peran kosong di jajaran tentaranya sambil juga menawarkan insentif uang tunai kepada pasukan saat ini untuk memotivasi mereka yang berperang.