WahanaNews.co | Sedikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka dalam ledakan yang melanda gedung perkantoran di kawasan komersial di Dhaka, Bangladesh, Selasa (3/7).
Menurut pihak berwenang setempat, penyebab ledakan masih belum jelas.
Baca Juga:
Bebas dari Tuduhan Korupsi, Muhammad Yunus Jadi PM Bangladesh
Namun insiden itu menambah daftar panjang ledakan mematikan yang biasa terjadi di Bangladesh.
Sementara itu, kepala Rumah Sakit Nazmul Islam, mengutip AFP, mengatakan lebih dari 100 orang dirawat karena cedera kepala, patah tulang, dan luka lainnya di Rumah Sakit Dhaka Medical College akibat ledakan tersebut.
"Sedikitnya 15 orang tewas, termasuk dua perempuan," katanya, menambahkan bahwa ratusan dokter dan perawat dikerahkan untuk merawat yang terluka.
Baca Juga:
Chaos di Bangladesh: 109 Tewas dalam Kerusuhan, WNI Turut Jadi Korban
Meski meledak, tidak ada kebakaran besar yang terjadi di gedung yang menampung puluhan gudang, toko yang menjual perlengkapan kamar mandi, dan ruang komersial lainnya tersebut.
Melansir CNN Indonesia, pemerintah setempat tetap menyiagakan lebih dari 150 petugas pemadam kebakaran untuk membantu upaya penyelamatan.
"Petugas kami sedang menyelidiki apakah itu tindakan sabotase atau kecelakaan," kata Komisaris Polisi Khandaker Golam Faruq.
Sementara itu seorang sopir bus yang terkena ledakan mengatakan 30 penumpangnya terluka saat kendaraannya melewati lokasi.
"Saya mendengar ledakan keras dan kemudian kepala saya dihantam benda terbang," katanya kepada wartawan.
Ledakan dan kebakaran akibat tabung gas, AC yang rusak, dan kabel listrik yang rusak kerap terjadi di gedung dan pabrik di Bangladesh.
Ledakan kebanyakan terjadi antara November dan Maret atau saat cuaca kering dan dingin.
Ledakan terbaru terjadi di pabrik oksigen dekat kota pelabuhan selatan Chittagong pada Sabtu pekan lalu. Ledakan itu menewaskan tujuh orang. [afs/eta]