WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan kekecewaannya kepada Myanmar.
Hal ini dia ungkapkan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Tokyo, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
"Mengenai Myanmar, Presiden sampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan implementasi lima poin konsensus,” Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam pernyataan persnya.
"Semua perkembangan di Myanmar termasuk hukuman mati terhadap tahanan politik menunjukkan kemunduran, bukan kemajuan dari implementasi 5 poin konsensus," sambungnya.
Ia menuturkan, sejak eksekusi mati tahanan politik terjadi, Indonesia termasuk negara pertama yang mendorong Ketua ASEAN untuk mengeluarkan pernyataan.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Indonesia, kata Retno, secara aktif memberikan masukan terhadap kerangka pernyataan Ketua ASEAN tersebut.
"Saya sendiri mengusulkan bahwa di pertemuan ASEAN Ministrial Meeting Phnom Penh awal Agustus ini, perkembangan terakhir Myanmar penting untuk dibahas secara khusus," katanya.
Terlebih sudah satu setengah tahun sejak lima poin konsensus ASEAN disepakati.