“Tampaknya orang-orang Palestina bersenjata – yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu – bertanggung jawab atas kematian malang jurnalis itu,” kata Bennett dalam sebuah pernyataan.
Melalui Twitter, Tom Nides, duta besar AS untuk Israel, menulis:
"Saya mendorong penyelidikan menyeluruh kematian (Abu Akleh) dan cedera setidaknya satu jurnalis lain hari ini di Jenin."
Baca Juga:
Imigrasi Pastikan Satu Investor Asing di Bali Bukan WNA Israel Tapi Jerman
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan "temuan kami akan disampaikan, dengan transparansi ... kepada teman-teman Amerika kami dan juga kepada Otoritas Palestina dan pihak lain di dunia yang berhubungan dengan kami".
Penjelasan jurnalis Palestina yang bersama Abu Akleh
Baca Juga:
Sekjen PBB Antonio Guterres Desak Israel Hentikan Rencana Pembangunan Permukiman di Tepi Barat
Ali Samoodi, seorang jurnalis Palestina yang terluka bersama Abu Akleh mengatakan, pasukan Israel "tiba-tiba melepaskan tembakan" ke arah mereka selama operasi Jenin.
Dia membantah pasukan militer Israel bahwa orang-orang bersenjata berada di dekatnya ketika dia ditembak.
"Mereka (tentara Israel) tidak meminta kami pergi dan mereka tidak meminta kami untuk berhenti (memfilmkan). Mereka menembaki kami. Satu peluru mengenai saya dan lain memukul Shireen. Mereka membunuhnya dengan darah dingin." Ujar Samoodi yang sedang diobati luka-lukanya di Rumah Sakit di Jenin.