Sejumlah pengamat ragu, Pemegang Rekor Dunia Guinness itu bisa kembali memperoleh kursi PM di pemilu Malaysia kali ini.
"Waktu Mahathir sudah berlalu. Dia diberi kesempatan kedua dan menyia-nyiakannya," ujar pengamat dari Universitas Nottingham Malaysia Bridget Welsh.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Welsh kemudian berujar, "Peluang dia kali ini untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri sangat tipis."
Selain bicara soal peluang, faktor kesehatan menjadi salah satu isu merespons pencalonan Mahathir sebagai PM. Sebab, baru-baru ini Mahathir sempat dilarikan ke rumah sakit karena positif Covid-19. Beberapa bulan lalu Mahathir juga sempat dirawat di RS Jantung karena alami sesak napas.
Selain Mahathir, PM Malaysia saat ini Ismail Sabri Yaakob dan pemimpin oposisi dari Partai Pakatan harapan Anwar Ibrahim juga mendaftarkan diri sebagai calon perdana menteri.
Baca Juga:
Kasus Korupsi, Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditangkap
Malaysia bakal menggelar pemilu pada 19 November mendatang. Pelaksanaan pesta demokrasi Malaysia ini dilakukan lebih cepat sepuluh bulan dari jadwal semestinya.
Keputusan itu muncul usai Ismail Sabri membubarkan parlemen pada Oktober lalu. Berdasarkan konstitusi Malaysia, pemilu harus dilaksanakan dalam kurun waktu 60 hari usai parlemen dibubarkan.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.