WahanaNews-Banten | Sejumlah media asing menyoroti aksi demo mengecam Singapura yang dilakukan oleh pendukung pengkhotbah Indonesia Ustaz Abdul Somad (UAS) beberapa waktu lalu di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
Aksi protes itu mereka lakukan usai pemerintah Singapura melakukan penolakan terhadap UAS lantaran pendakwah Indonesia itu dinilai sebagai tokoh ekstremis dan melakukan segregasi atau memecah belah masyarakat.
Baca Juga:
Pemkab Paluta Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
The Straits Times melaporkan aksi protes di Medan yang digawangi oleh Aliansi Ormas Islam Sumatera Utara.
Beberapa dari demonstran memegang plakat bertuliskan "Usir Duta Besar Singapura", "Boikot produk Singapura", "Sarang Penjahat Singapura", "Singapura adalah tanah Melayu, bukan milik Cina", dan "Singapura jahat dan menjijikkan".
Dalam video berdurasi 45 detik yang diunggah di Twitter, seorang pengunjuk rasa terlihat berbicara melalui pengeras suara dan memamerkan popularitas UAS di luar Indonesia.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran: Penggunaan Arsitektur Suku Baduy di Gerbang Tol Serang–Panimbang Sangat Tepat untuk Dukung Budaya dan Wisata KEK Tanjung Lesung
"Dia disambut di Malaysia. Dia disambut di Brunei. Dia disambut di negara-negara Asia Tenggara. Tapi, negara bernama Singapura mengusir dan menolaknya tanpa alasan khusus. Tuhan Maha Besar," teriaknya kepada massa.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) kemudian memastikan aparat penegak hukum telah dikerahkan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja di Kedubes Singapura. Sekitar 900 personel polisi dikerahkan untuk memastikan keamanan aksi protes tersebut.
"Pemerintah Singapura memantau dengan cermat situasi di misi luar negeri kami di Indonesia," demikian pernyataan salah satu staf MFA.