WahanaNews.co, Jakarta - Sejumlah media asing menyoroti upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi kualitas udara yang buruk di Jakarta belakangan ini.
Media asing juga mencatat bahwa Jakarta secara konsisten masuk dalam daftar 10 kota paling tercemar di dunia sejak Mei.
Baca Juga:
Raffi Ahmad Jadi Waketum Kadin Versi Anindya Bakrie, Jadi Sorotan Media Asing
Media yang berbasis di Singapura, New Straits Times (NST), menulis laporan berjudul "Indonesia aktif promosi kendaraan listrik lawan polusi udara" pada Selasa (14/8/23).
"Kementerian Perhubungan Indonesia secara aktif mendorong peralihan kendaraan elektrik untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di area urban seperti Jakarta," demikian bunyi di paragraf pertama NST.
Mereka juga mencantumkan pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebut kendaraan dengan bahan bakar fosil menyumbang lebih dari 50 persen polusi udara.
Baca Juga:
Rencana Anies Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK Disorot Media Asing
Budi menerangkan sejak orang-orang kembali beraktivitas setelah pandemi Covid-19, tingkat polusi udara di Jakarta meningkat.
Pemerintah, lanjut dia, tengah mempercepat pertumbuhan sektor sepeda motor listrik, termasuk pengembangan kendaraan listrik baru dan mengonversi yang sudah ada.
Budi juga menyarankan agar produsen kendaraan listrik membangun ekosistem yang mendukung untuk meningkatkan kualitas dan menetapkan spesifikasi baterai standar dengan tetap menjaga harga yang terjangkau.
"Indonesia secara aktif mencari investor untuk membantu restrukturisasi industri nikelnya, bagian penting dari pembuatan baterai kendaraan listrik, dan memberi tahu masyarakat tentang keunggulan kendaraan listrik," lanjut NST.
Pemerintah juga menggalakkan penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi dinas di kantor-kantor pemerintah dan memfasilitasi peralihan dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan berbasis baterai.
Media asal Bangladesh, The Business Standard, juga melaporkan upaya RI menanggulangi masalah polusi di Jakarta.
Mereka menulis laporan berjudul, "Indonesia mulai uji emisi gegara kualitas udara Jakarta buruk" pada Rabu.
Business Standard menjabarkan sederet upaya pemerintah di Indonesia mengatasi polusi udara. Salah satunya mendesak pengendara menjalani tes emisi.
Pemerintah RI juga disebut tengah mempertimbangkan setengah dari pegawai negeri sipil (PNS) untuk bekerja dari rumah.
"[Upaya itu berlangsung] di tengah memburuknya kualitas udara yang membuat Jakarta jadi salah satu kota paling tercemar di dunia," tulis media itu di paragraf pertama.
Pekan lalu, Jakarta menduduki peringkat puncak di dunia soal kualitas udara yang buruk versi IQAir. Awal pekan ini, ibu kota RI itu menduduki peringkat kedua.
Business Standard juga menyebut pemerintah menyalahkan kualitas udara yang memburuk karena polusi kendaraan. Sementara itu, aktivis lingkungan punya penilaian sendiri.
"Kelompok lingkungan menyalahkan pembangkit listrik tenaga batu bara sebagai penyebabnya, yang ditolak pihak berwenang," tulis media itu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]