WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berziarah ke pemakaman massa korban pengepungan Leningrad di Piskaryovskoye Memorial Cemetery, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/9/2024).
Melansri ANTARA, dia disambut oleh pejabat dari Departemen Hubungan Organisasi Internasional Komite Hubungan Eksternal St. Petersburg Dmitry Krutoy.
Baca Juga:
Rumor PKB Beralih Dukung Anies di Pilgub Jakarta, Ini Respons AHY
Megawati memberi penghormatan dengan meletakkan karangan bunga dan mendoakan para korban peristiwa yang terjadi pada era perang dunia kedua itu.
Setelah karangan bunga diletakkan di depan monumen, Megawati terlihat berdoa untuk korban dan tentara yang gugur selama pengepungan Leningrad oleh Nazi yang dimulai 8 September 1941 hingga 27 Januari 1944 atau lebih dari dua tahun.
Dia melanjutkan rangkaian upacara dengan menuju api abadi yang ada di gerbang masuk makam. Putri Proklamator RI Bung Karno itu sempat menyalami para tentara yang berjaga di makam itu.
Baca Juga:
Megawati Sindir Bahil soal "Raja Jawa": Kapan Ada, Opo Nggak Gile?
Megawati juga menyapa dan menyalami pelajar yang hadir dalam upacara tersebut.
Setelah itu, Megawati diajak ke museum di kawasan makam Krutoy yang didampingi pemandu menjelaskan kepada Megawati tentang sejarah pengepungan Leningrad (kini St. Petersburg) yang memicu bencana kemanusiaan mengerikan.
Megawati sangat memperhatikan penjelasan itu dan sesekali bertanya sambil menunjuk galeri foto yang dipajang di museum.
Sebagai informasi, pengepungan Leningrad oleh pasukan Nazi itu membuat warga di dalam kota terbesar kedua di Uni Soviet tersebut kelaparan dan mulai terserang penyakit.
Pengeboman juga terus dilakukan untuk menghancurkan kekuatan Uni Soviet saat itu. Pengepungan Leningrad oleh Nazi membuat warga hanya memiliki 125 gram roti untuk dimakan per hari saat musim dingin melanda.
Kelaparan akut yang dipicu pengepungan tersebut juga membuat warga memakan segalanya, mulai dari hewan peliharaan, kosmetik, kertas dinding atau wallpaper bahkan kanibalisme pun terjadi.
Hampir 2.000 orang ditangkap saat itu karena melakukan praktik kanibalisme pada 1942. Mayat-mayat korban pengepungan bahkan bergelimpangan di jalanan.
Harapan kembali muncul bagi penduduk Leningrad saat serangan balasan Pasukan Soviet pada Januari 1943 sedikit meredakan situasi.
Keadaan telah berubah pada Perang Dunia II; Uni Soviet bergerak maju perlahan menuju kemenangannya pada Februari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad di tengah kondisi yang tidak manusiawi.
Kemajuan pasukan Uni Soviet di sekitar Leningrad membuat koridor darat terbuka untuk membawa pasokan. Pasukan Soviet butuh waktu hingga 27 Januari 1944 untuk benar-benar memukul mundur Nazi dan mencabut blokade.
Kemenangan Soviet ini menjadi titik balik dalam melawan Nazi yang akhirnya kalah pada Perang Dunia kedua.
[Redaktur: Alpredo Gultom]