Ujian sesungguhnya adalah di medan perang,” ujar Siemon Wezeman, peneliti senior dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
China selama ini merupakan sekutu utama Pakistan dan juga pemasok senjata terbesar bagi negara itu.
Baca Juga:
Pesan Keras untuk China, AS Kerahkan Kapal Selam Nuklir Pembawa 153 Rudal ke Pasifik Barat
SIPRI memperkirakan lebih dari 80% arsenal militer Pakistan, termasuk jet, kapal perang, dan sistem rudal, berasal dari China.
Menurut Andrew Small, peneliti senior di German Marshall Fund yang berbasis di Berlin, Beijing memperoleh keuntungan strategis karena senjata mereka kini terbukti mampu menghadapi teknologi militer Barat secara langsung.
“Ini kesempatan langka bagi China untuk mengevaluasi performa sistem persenjataan mereka dalam situasi kompleks, termasuk radar, rudal, sistem peperangan elektronik, bahkan teknologi satelit yang digunakan Pakistan,” jelas Small.
Baca Juga:
Langkah Terhenti di Delapan Besar, Timnas Putri Tuai Pengalaman Berharga
Namun keberhasilan ini juga menimbulkan kekhawatiran global, terutama terkait ambisi China mencaplok Taiwan.
Beijing terus mengklaim pulau itu sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya.
“Kita mungkin perlu meninjau ulang kemampuan udara PLA. Bisa jadi mereka telah menyamai, bahkan melampaui, kekuatan udara AS di kawasan Asia Timur,” kata Shu Hsiao-Huang, peneliti dari Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan.