WahanaNews.co | Usulan Amerika Serikat (AS) mengenai pengenaan pagu harga (price cap) minyak dari Rusia dipastikan tidak dibahas dalam pertemuan ke-3 FMCBG di Bali pada Jumat-Sabtu (15-16/7/2022).
Kepastian tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.
Baca Juga:
Mentan G20 Sepakati Ketahanan Pangan Jadi Bagian HAM
"Kami tidak membahas (isu) usulan Amerika Serikat terkait dengan pengenaan pagu harga (minyak Rusia)," katanya seperti dikutip Antara setelah menyampaikan hasil pertemuan ke-3 FMCBG di BNDCC, Badung, Bali, Sabtu (16/7/2022).
Ia mengemukakan, situasinya kemungkinan berbeda pada pertemuan-pertemuan bilateral.
Namun, dia menegaskan, selama pertemuan ke-3 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20, usulan AS itu tidak menjadi bahan diskusi anggota G20.
Baca Juga:
Dunia Apresiasi Kebangkitan Pariwisata Indonesia
Saat menyampaikan hasil pertemuan ke-3 FMCBG bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, Sri Mulyani menyebut agenda utama Finance Track G20 fokus membahas tujuh agenda prioritas usulan Indonesia.
Tujuh agenda prioritas itu mencakup situasi dan risiko perekonomian global, kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, isu-isu sektor keuangan, keuangan yang berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional.
Dalam pembahasan mengenai situasi dan risiko perekonomian global, para menteri keuangan G20 membahas di antaranya dampak perang/agresi Rusia di Ukraina yang dapat memicu krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan.