For while we have our eyes on the future history has its eyes on
us (Untuk sementara mata kita tertuju pada masa
depan, sementara histori mengawasi kita)
This is the era of just redemption (Ini adalah era semata penebusan)
Baca Juga:
Setelah Ramalan Penembakan Trump Terbukti, Brandon Biggs Ramalkan Gempa Dahsyat yang Akan Guncang AS
We feared at its inception (Kita
takut mendapati kelahirannya)
We did not feel prepared to be the heir of such a terrifying hour
but within it we found the power to author a new chapter (Kita tak merasa siap untuk jadi pewaris masa yang begitu
menakutkan, tapi dalam hati, kita menemukan kekuatan unruk jadi penulis bab
baru)
To offer hope and laughter to ourselves (Untuk menawarkan harapan dan tawa pada diri kita sendiri)
Baca Juga:
Iran Tawarkan Bantuan Penyelamatan untuk AS di Tengah Bencana Karhutla
So while once we asked, how could we possibly prevail over
catastrophe? (Jadi, sementara pada satu waktu kita
bertanya, bagaimana kita bisa menang atas malapetaka?)
Now we assert (Sekarang kita
tegaskan)
How could catastrophe possibly prevail over us? (Bagaimana malapetaka bisa menang atas kita?)