WahanaNews.co | Kanselir Jerman Angela Merkel memperkirakan, sekitar 10-40 ribu orang di Afghanistan yang bekerja untuk badan-badan pembangunan memenuhi syarat untuk dievakuasi ke Jerman.
Tentu saja jika mereka ingin pergi meninggalkan Afghanistan untuk tinggal di Jerman.
Baca Juga:
Thomas Muller Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman Setelah 14 Tahun Berkarier
Saat konferensi pers dengan Kanselir Austria Sebastian Kurz, Merkel menguraikan posisi negaranya setelah berakhirnya proses evakuasi internasional dengan sungguh-sungguh keluar dari bandara Kabul pada 15 Agustus.
Merkel mengatakan pemerintahnya sekarang fokus pada evakuasi staf lokal yang ingin melarikan diri dari Afghanistan.
Jerman memperkirakan ada "lebih dari 10 hingga 40.000 orang" yang memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan ke Jerman jika mereka ingin meninggalkan negara itu.
Baca Juga:
Euro 2024: Slovenia vs Serbia Berakhir Imbang 1-1
Para staf lokal itu tetap berada di Afghanistan setelah bertugas dengan organisasi pembangunan dan bantuan.
Kanselir Jerman tidak memperkirakan berapa banyak individu dalam kelompok itu yang mungkin benar-benar mencari perlindungan di negaranya.
"Tidak ada yang mengambil keputusan untuk meninggalkan rumah mereka dengan mudah," papar Merkel, dengan menunjukkan pemerintahnya akan siap membantu mereka.
Komentar Merkel muncul setelah pasukan AS terakhir meninggalkan bandara Kabul pada Senin malam, mengakhiri pengangkutan udara internasional yang berlangsung sejak pertengahan Agustus dan menyerahkan bandara itu pada Taliban.
Sebelum keberangkatan pasukan asing, AS dan sekutu Barat membantu menerbangkan lebih dari 100.000 orang ke tempat yang aman, termasuk warga mereka sendiri dan warga Afghanistan yang mencari perlindungan di tengah ketakutan akan pembalasan Taliban.
Pada Selasa, gerilyawan Taliban merayakan kemenangan di landasan pacu di bandara Kabul, mengklaim keberhasilan dalam mengalahkan pasukan Amerika.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengucapkan selamat kepada Afghanistan dan menambahkan, "Kemenangan ini milik kita semua." [dhn]