WahanaNews.co | Menjadi orang Asia pertama jabat PM Inggris, banyak hal menarik dapat diulas dari sosok Rishi Sunak.
Salah satu adalah istrinya, Akshata Murty.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Dia merupakan putri dari Narayana Murty, miliarder India dengan harta USD4,5 miliar atau setara Rp 69,7 triliun (kurs Rp15.500 per USD) dan salah satu pengusaha paling terkenal di negara tersebut dengan julukan "Bill Gates dari India."
Sebagai pewaris kekayaan bernilai miliaran, Murty sempat menjadi sorotan pada awal tahun ini karena berstatus non domisili.
Di mana dirinya menjadi penduduk yang domisili permanennya di luar Inggris, sehingga tidak perlu membayar pajak penghasilannya yang berasal dari luar Inggris.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Setelah sorotan itu, Murty kemudian setuju untuk membayar pajak Inggris atas pendapatannya di seluruh dunia.
Terlepas dari kekayaan keluarganya yang luar biasa, kehidupan keluarga Murty sederhana.
Dalam sebuah surat kepada putrinya yang diterbitkan sebagai sebuah kompilasi pada 2013, ayahnya mengenang bagaimana dia mendengar kabar kelahiran Murty di Hubli pada April 1980 dari rekannya karena keluarganya tidak mampu membeli telepon.
“Ayah dan ibumu masih muda saat itu dan berjuang untuk sukses dalam karir kami,” tulis ayahnya, dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (26/10/2022).
Ketika baru berusia beberapa bulan, Murty tinggal bersama kakek-neneknya karena ayah dan ibunya, Sudha Murty, mengejar karier di Mumbai.
Setahun kemudian, Narayana mendirikan Infosys, sebuah perusahaan layanan teknologi informasi yang kemudian menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di India.
Sebagai orang tua dengan pencapaian tinggi, Narayana dan Sudha menanamkan kepada kedua anaknya untuk fokus pada pendidikan dan kerja keras.
Narayana mengatakan, tidak ada televisi di rumah demi meluangkan waktu untuk belajar, membaca, berdiskusi, dan bertemu teman.
Murty kemudian, mengambil studi ekonomi dan bahasa Prancis di kampus liberal swasta, Claremont McKenna College di California, AS.
Setelah itu, Murty meraih gelar diploma di bidang fesyen, lalu bekerja di Deloitte dan Unilever.
Dia kemudian berkuliah di Universitas Stanford untuk mendapatkan gelar MBA. Di Stanford lah dia bertemu Sunak yang kemudian menikah pada 2009 dan dikaruniai dua orang putri.
Perempuan berusia 42 tahun ini memulai awal karirnya di bidang keuangan di California.
Setelah itu dia meluncurkan label fesyennya sendiri, Akshata Designs, dan meluncurkan koleksi pertamanya pada 2011.
Murty mengatakan kepada Vogue India bahwa dia bekerja sama dengan seniman di desa-desa terpencil di India untuk membuat desainnya yang menggambarkan “keaslian, kecakapan, dan melindungi warisan budaya yang kaya”.
Namun, Guardian melaporkan bahwa bisnis fesyennya bangkrut dalam waktu tiga tahun.
Salah satu kepentingan bisnis utamanya ada pada cabang Catamaran Ventures, pemodal ventura dan ekuitas swasta berbasis di London, yang didirikan oleh Murty dan Sunakpada 2013. Mereka juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan rintisan.
Berdasarkan catatan Companies House, Murty juga terdaftar sebagai direktur Digme Fitness, jaringan gym yang pembayarannya berdasarkan kedatangan pengguna.
Profil LinkedIn Murty juga mencantumkan posisinya sebagai direktur New & Lingwood, yang menjual pakaian pria kelas atas.
Murty memiliki 0,9% saham di Infosys, menurut laporan tahunan terbaru perusahaan, yang diperkirakan bernilai sekitar £700 juta (Rp12,3 triliun).
Kepemilikan sahamnya di Infosys memicu kontroversi setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Perusahaan itu ditekan untuk menghentikan operasinya di Moskow. Pada April, BBC diberitahu bahwa Infosys akan menutup kantornya di Rusia.
Kekayaan besar yang dimiliki pasangan Sunak-Murty juga membuat orang-orang mempertanyakan apakah mereka memahami kondisi kehidupan orang-orang biasa, terutama selama krisis biaya hidup.
Di masa lalu, beberapa pasangan perdana menteri, termasuk suami Theresa May, Philip May, tidak menonjolkan diri.
Yang lainnya, seperti pengacara hak asasi manusia Cherie Blair yang tetap melanjutkan pekerjaannya setelah suaminya, Tony menjadi perdana menteri, menarik lebih banyak perhatian.
Cherie Blair sering diberitakan atas pekerjaan amal dan kontrak-kontrak bukunya.
Sejauh ini, Murty tampaknya tidak mencari-cari sorotan media. Namun sorotan terhadapnya baru-baru ini dipicu oleh sejumlah kontroversi.
Dengan terpilihnya Sunak ke posisi tertinggi dalam politik Inggris, itu berarti sorotan terhadap Murty akan kian nyata. [Tio]