WahanaNews.co, Jakarta - Abdillah Onim merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang telah lama menetap di Palestina atau sekitar 13 tahun lebih.
Abdillah Onim atau lebih dikenal dengan Bang Onim terpaksa dipeulangkan ke Indonesia karena terjadi bentrokan antara Israel dan Palestina, ia pun dan keluarga dipulangkan ke Indonesia.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Dalam podcast Need A Talk bersama Atta Halilintar, melansir VIVA, Rabu (15/11/2023) ia bercerita soal keluarganya yang lolos dari serangan Israel.
Saat itu Atta bertanya kepada Bang Onim, apa Palestina tidak punya tentara?
Kata Bang Onim, sudah lebih dari 75 tahun Palestina dijajah di seluruh sektor dan dikuasai oleh Israel. Mulai dari sektor perekonomian hingga keamanan dikuasai oleh Israel. Meski jika terlihat ada militer Palestina, mereka tidak diizinkan untuk melakukan pembelaan.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
“Kalau teman-teman melihat ada militer Palestina, mereka punya senjata, itu mereka enggak bisa ngapa-ngapain. Mereka tidak diizinkan untuk melakukan pembelaan oleh pihak Israel,” kata Bang Onim, dikutip Rabu, (15/11/2023).
“Jadi seluruh persenjataan mereka itu diinventarisir oleh Israel. Otomatis mereka nggak bisa ngapa-ngapain,” imbuhnya.
Bang Onim juga bercerita kalaupun ada militer, itu adanya di tepi barat. Di tengah-tengah tepi barat dan Gaza, ada checkpoint dari pihak Israel.
“Kalaupun ada militer itu mereka adanya di tepi barat. Jadi kita harus berbicara tentang Palestina itu ada di tepi barat, West Bank, ada Gaza. Di tengah-tengahnya itu ada checkpoint oleh pihak Israel,” ungkap Bang Onim.
Lebih lanjut, warga Gaza yang mau sholat di Masjidil Aqsa Mubarak itu sangat sulit. Sebab, sampai saat ini dikuasai oleh pihak Israel.
“Dan bagi warga Gaza itu mereka itu sangat sulit untuk sholat di Masjidil Aqsa Mubarak yang jaraknya 74 km. Itu benar-benar ditutup oleh pihak Israel. Jadi kalau teman-teman melihat, apa kabar Masjidil Aqsa Mubarak sampai dengan saat ini, masih dikuasai oleh pihak Israel,” pungkasnya.
“Bagi saudara-saudara kita muslimin di tepi barat, itu mereka sholat di Masjidil Aqsa Mubarak, kiblat pertama Islam dunia seperti yang tercantum dalam surat Al Isra, itu dikuasai. Dan juga kalau kita masuk itu harus diperiksa KTP oleh pihak Israel,” jelas Bang Onim.
Dan bagi warga Palestina untuk melakukan sholat di Masjidil Aqsa Mubarak itu pun dibatasi. Usia 40 ke atas, lansia, dan perempuan boleh. Umur di bawah itu dilarang. Aturan tersebut berlaku hingga saat ini.
Lantas, jika tidak ada militer Palestina, siapa yang berjuang membela Palestina?
Kata Bang Onim, gabungan antara faksi politik yang ada di Gaza, yakni Hamas dan Faksi Fatah.
“Yang melakukan pembelaan saat ini adalah pejuang Palestina yang kita kenal dengan sayap militernya Hamas, Izuddin Al Qassam. Dan juga militernya Faksi Fatah, Syuhada Al Aqsa. Jadi saat ini yang berjuang di Palestina itu bukan militer Palestina tapi pejuang Palestina, gabungan antara beberapa faksi politik yang ada di Gaza,” jelasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]