WahanaNews.co | Darah kembali tumpah di negeri Yaman.
Militer Arab Saudi baru saja mengamuk dan menyerang Ibukota Sanaa dan Provinsi Sadah.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Militer Arab Saudi menyerang dua provinsi penting di Yaman itu melalui serangan udara.
Pesawat-pesawat tempur Arab membombardir kedua wilayah provinsi itu secara berkala.
Berdasarkan informasi dilansir dari mehr agency, Selasa (9/11/2021), kedua kota bersejarah itu digempur militer Arab Saudi dengan target basis-basis pasukan gerakan perlawanan Ansarallah.
Baca Juga:
Kanwil Kemenag Kaltara Alokasikan 221.000 Jatah Haji untuk Tahun 2025
Selain membombardir Sanaa dan Sadah, militer Arab Saudi juga mengerahkan tentara bayaran untuk menyerang kota perbatasan Manba.
Dilaporkan, tentara bayaran itu mengamuk menembaki pemukimaan dan pasar hingga menewaskan lima warga sipil.
Militer Arab Saudi mengamuk setelah mengalami kekalahan telak di medan pertempuran Provinsi Marib.
Militer Arab dan tentara bayarannya dipecundangi militer Yaman dalam serangan cepat yang mematikan.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa militer Yaman telah bergerak cepat menyerang pasukan koalisi militer Arab Saudi yang ada di Provinsi Al Jawf.
Wilayah ini merupakan gurun terakhir untuk mencapai Kota Marib.
Sementara itu, sebelumnya juru bicara militer Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, sudah mengeluarkan pernyataan tentang operasi besar yang sedang digelar untuk merebut kota-kota dari tangan pasukan koalisi Arab Saudi.
Yang terbaru, 200 tentara bayaran Arab Saudi bergelimpangan jadi mayat akibat serangan gencar pasukan militer Yaman di distrik Jubaa, Rahba dan Harib.
Akibat operasi ini, militer Yaman mengklaim berhasil merebut Distrik Al-Juba dan Jabal Murad dari tangan pasukan koalisi militer Arab Saudi dan Amerika Serikat.
"Kami bebaskan wilayah seluas 1.100 kilometer, dan tinggal lembah dan Kota Marib," kata Brigjen Yahya.
Tak cuma di dalam Yaman saja, operasi itu juga menargetkan basis-basis militer Arab Saudi yang berada di wilayah kedaulatan Kerajaan Arab Saudi.
“Militer Yaman menggempur dengan serangan drone dan juga peluru kendali (rudal) terbatas,” kata Saree. [qnt]