WAHANANEWS.CO, Jakarta - Militer Ukraina merekrut pria yang didiagnosis mengidap skizofrenia atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di tengah upaya mobilisasi yang menghadapi tantangan.
Itu berdasarkan pengakuan seorang karyawan kantor perekrutan mengatakan kepada media lokal di Ukraina, Slidstvo.info.
Baca Juga:
Bicara Blak-blakan, Putin: Jika Dulu Trump Tak Dicurangi, Perang Ukraina Tak Akan Terjadi
Orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia paranoid dan dianggap cacat permanen dikirim ke tentara tanpa banyak pertimbangan, outlet Slidstvo.info melaporkan pada hari Jumat, mengutip seorang karyawan kantor perekrutan Ukraina.
Media Ukraina menggambarkan dirinya sebagai tim jurnalis investigasi independen. Karyawan tersebut, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Vladimir, mengingat kasus seorang pria dengan skizofrenia yang dimobilisasi setelah melewati komisi medis militer.
Dia menjelaskan bahwa banyak calon wajib militer yang tidak memiliki dokumen yang diperlukan, atau yang telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang, menjalani pemeriksaan medis dengan "cara yang sangat disederhanakan.
Baca Juga:
Rusia Terancam Inflasi Karena Nilai Anggaran Perang yang Fantastis
" “Komisi itu formalitas,” katanya.
Mereka yang didiagnosis dengan skizofrenia paranoid dapat menderita delusi dan halusinasi serta berjuang dengan pengendalian impuls dan penilaian, yang dapat menyebabkan mereka menembak warga sipil atau sesama prajurit.
Penderita skizofrenia juga lebih rentan terhadap situasi stres tinggi, yang mengakibatkan peningkatan kemungkinan bunuh diri dalam keadaan yang mengerikan.