Hasil pemeriksaan medis dapat siap dalam waktu setengah hari dan calon rekrutan dapat diperintahkan untuk melapor bertugas paling cepat pada malam yang sama, menurut Vladimir.
Ia mencatat bahwa kebugaran seseorang untuk bertugas ditentukan secara otomatis oleh bot Telegram, yang memeriksa diagnosis yang ada terhadap daftar penyakit yang tidak dapat diterima. Praktik ini dilaporkan relatif meluas.
Baca Juga:
Bicara Blak-blakan, Putin: Jika Dulu Trump Tak Dicurangi, Perang Ukraina Tak Akan Terjadi
Seorang perwira garis depan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media tersebut bahwa unitnya telah mengirim tidak hanya individu dengan kondisi kejiwaan tetapi juga mereka yang menderita kecanduan alkohol dan zat lainnya.
Ukraina mengumumkan mobilisasi umum pada Februari 2022 setelah eskalasi konflik dengan Rusia. Tahun lalu, negara itu secara signifikan memperketat peraturan mobilisasi dan menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun.
Namun, mobilisasi tersebut telah dirusak oleh penghindaran wajib militer dan penyuapan yang meluas, sementara banyak yang berusaha melarikan diri dari negara itu, bahkan dengan risiko yang signifikan terhadap nyawa mereka.
Baca Juga:
Rusia Terancam Inflasi Karena Nilai Anggaran Perang yang Fantastis
Untuk mengatasi masalah tenaga kerja yang semakin meningkat, perekrut Ukraina sering melakukan penggerebekan di tempat umum, yang sering kali mengakibatkan bentrokan dengan kekerasan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.