WahanaNews.co | Robert Tsao, miliuner dan pebisnis asal Taiwan mengungkapkan kesanggupannya untuk menyumbang 32 juta Taiwan dolar atau Rp 15,5 miliar untuk biaya pertahanan negara.
Keinginan itu diungkapkannya agar Taiwan dapat mempertahankan diri dari ancaman China.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (2/9), dana itu akan Tsao sumbang kepada Akademi Kuma untuk melatih tiga juta penduduk Taiwan dalam tiga tahun.
Tsao mengungkapkan 60 persen dari dana itu akan digunakan untuk membangun pasukan sipil Taiwan dan 40 persennya akan digunakan untuk melatih 300 ribu pasukan lain untuk latihan menembak.
Tsao, pendiri perusahaan United Microelectronics Corp itu mengatakan, “jika kita berhasil melawan ambisi China, kita tidak hanya akan mampu menjaga tanah air kita, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi situasi dunia dan perkembangan peradaban.”
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Sebelumnya, Tsao mendukung unifikasi Taiwan dengan China. Namun pendirian Tsao berubah ketika dia melihat upaya China untuk meruntuhkan gerakan pro-demokrasi di Hong Kong.
Tsao turut mengatakan “mengingat catatan kekejaman Partai Komunis China (PKC) terhadap rakyatnya sendiri dan dominasi brutalnya terhadap orang-orang seperti Uighur yang bahkan bukan orang China, ancaman PKC hanya menyulut kebencian pahit orang Taiwan terhadap musuh yang mengancam ini, dan tekad bersama untuk melawan”.
Dukungan kepada Taiwan juga Tsao perlihatkan ketika dia melepas kewarganegaraan Singapuranya dan mendapatkan kewarganegaraan Taiwannya kembali. Tsao turut mengungkapkan bahwa dia rela mati di Taiwan dan bertahan bersama dengan penduduknya.