WahanaNews.co, Washington - Amerika Serikat (AS) dan 12 sekutunya mengumumkan ancaman kepada kelompok Houthi Yaman pada Rabu (3/12/2023) lalu.
Mereka mengultimatum Houthi untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, atau menghadapi tindakan militer.
Baca Juga:
Kelompok Proksi Iran Serang Israel, Bom Target Penting
Houthi, sebuah kelompok pemberontak yang memerintah di ibu kota Yaman, Sanaa, telah melancarkan setidaknya 23 serangan sebagai respons terhadap invasi Israel yang brutal di Gaza sejak tanggal 19 Desember.
Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Joe Biden menolak untuk memberikan rincian tentang opsi militer yang mungkin diambil jika serangan Houthi terus berlanjut, namun menekankan bahwa Houthi tidak seharusnya mengabaikan peringatan lebih lanjut dari AS dan sekutunya.
Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebutkan nama berdasarkan aturan dasar yang ditetapkan oleh Gedung Putih, memberikan pernyataan setelah AS dan 12 sekutunya merilis pernyataan bersama pada pagi hari Rabu.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
Pernyataan tersebut mengutuk serangan Houthi dan menekankan bahwa tingkat kesabaran internasional sudah mencapai batasnya.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Amerika Serikat, Australia, Bahrain, Belgia, Kanada, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Singapura, dan Inggris.
“Biarlah pesan kami menjadi jelas: kami menyerukan diakhirinya segera serangan-serangan ilegal ini dan pembebasan kapal-kapal dan awak kapal yang ditahan secara tidak sah,” bunyi pernyataan bersama tersebut, seperti dikutip dari The New Arab, Kamis (4/1/2024).