“Pembunuhan keji ini kemungkinan besar akan menyasar ke segmen masyarakat lain, bisa tokoh agama, ulama, wartawan, intelektual, aktivis kemanusiaan dan siapa pun juga,” tambahnya.
Menurut Hakim, pembunuhan terhadap Shireen adalah kelanjutan dari misi pembunuhan yang dilakukan oleh banyak tokoh Palestina dan juga kepada warga Palestina lainnya.
Baca Juga:
Militer Israel Laporkan Sekitar 1.500 Jasad Militan Hamas Ditemukan
“Ini adalah semacam upacara yang dimaksudkan untuk memperkuat semangat dan mengisi hari yang mereka klaim sebagai kemerdekaan Israel tanggal 14 Mei. Pada tanggal itu bendera Stars of David akan dikibar-kibarkan di mana-mana dan akan memicu dan mengeskalasi pertentangan keras apalagi tanggal 15 Mei adalah hari penting Palestina sebagai Yaum an-Nakbah,” terang Hakim.
Hakim menganggap, tindakan kekerasan dan kejahatan Israel akan semakin meningkat di beberapa hari ke depan ini.
Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah cepat membangun aliansi tokoh lintas agama dan bangsa, jurnalis, intelektual, aktivis kemanusiaan dan HAM, politisi, kaum profesional dan bahkan kaum terpelajar lainnya termasuk mahasiswa untuk mendesak agar Israel diberi sanksi internasional.
Baca Juga:
AS Bakal kirim Beberapa Kapal Perang dan Pesawat Tempur di Dekat Wilayah Israel
“Melawan Israel dan membela Palestina adalah membela kemanusiaan universal, membela kedaulatan dan keadilan dan membela kesucian agama apa pun,” kata Hakim.
“Khusus bagi umat Islam, perjuangan membela bangsa Palestina dan eksistensi Masjid al-Aqsa adalah panggilan agama dan sekaligus kemanusiaan yang sifatnya abadi sepanjang Israel masih menjajah,” tambah Hakim.
Dalam kasus penembakan ini, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, masih membantah tuduhan penembakan Shireen.