WahanaNews.co | Polisi Israel melarang umat Muslim Palestina menghadiri pemakaman jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh. Dalam akun Twitter resmi Aljazeera, media ini mencuit bahwa polisi Israel bertanya ke pelayat sebelum memasuki tempat disemayamkannya Shireen Abu Akleh.
"Polisi Israel akan bertanya kepada pelayat, apakah mereka beragama Kristen atau Muslim. Jika Muslim, maka dilarang masuk," cuit Aljazeera mengutip cuitan Imran Khan, koresponden Aljazeera yang dikutip dari Twitter, Sabtu, 14 Mei 2022.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Polisi Israel menyerang prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat, 13 Mei 2022. Rombongan yang sedang mengangkat jenazah sempat kocar-kacir, dan peti nyaris jatuh.
Ribuan orang pelayat membawa peti mati itu melalui Kota Tua Yerusalem. Di sekitar peti mati Abu Akleh, lusinan orang Palestina, beberapa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebusmu Shireen," mulai berjalan menuju gerbang Rumah Sakit St. Joseph.
Abu Akleh, yang meliput Palestina dan Timur Tengah selama lebih dari dua dekade, ditembak saat melaporkan serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu lalu.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Shireen Abu Akleh beragama Kristen. Peti matinya akhirnya ditempatkan di dalam kendaraan menuju Katedral Kabar Sukacita Perawan di Kota Tua Bertembok Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung dengan damai.
Kerumunan orang Palestina berbaris di gang-gang sempit Kota Tua saat peti mati dibawa ke Pemakaman Gunung Sion di dekatnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.