WahanaNews.co | Liz Truss mengumumkan pencalonan dirinya untuk bersedia menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris pada Minggu (10/7/2022).
Truss mengungkap alasannya maju sebagai pengganti Boris Johnson karena dapat memimpin dan dapat membuat keputusan yang sulit.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Diketahui Boris Johnson telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris beberapa waktu yang lalu.
Pencalonan Liz Truss juga menjadikannya sebagai kandidat pemimpin Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris.
Dikutip dari The Telegraph, Truss menjelaskan alasannya maju karena dapat memimpin hingga membuat keputusan yang sulit sekalipun.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
"Saya mencalonkan diri karena saya dapat memimpin, menyampaikan, dan membuat keputusan sulit," ujarnya di surat kabar The Telegraph.
Ia juga mengaku sudah memiliki visi yang jelas ketika sudah menjadi Perdana Menteri.
"Saya memiliki visi yang jelas tentang di mana kami harus berada, dan pengalaman serta tekad untuk membawa kami ke sana," lanjutnya.
Dikutip dari AFP, perempuan berusia 46 tahun itu dipandang sebagai salah satu kandidat favorit di Partai Konservatif.
Total sudah ada 11 calon Perdana Menteri Inggris yang mencalonkan diri.
Sebelumnya ada anggota parlemen Rehman Christi yang juga mengumumkan bersedia maju menggantikan Johnson.
Sebagai informasi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis (7/7/2022) kemarin.
Johnson mundur setelah serangkaian skandal yang terungkap dan berujung pengunduran diri puluhan menteri serta pejabat.
Pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer, menilai, mundurnya Johnson sebagai PM adalah kabar baik bagi negara.
Ia menilai Johnson tak layak menduduki jabatan tersebut.
Starmer juga menuntut Johnson bertanggung jawab atas skandal yang terjadi.
“Tapi itu (PM Inggris mundur) seharusnya terjadi sejak lama. Dia tidak pernah layak untuk menjabat. Dia bertanggung jawab atas kebohongan, skandal, dan penipuan dalam skala industri,” ujar Starmer. [gun]