WahanaNews.co | Jumlah kelahiran di Korea Selatan (Korsel) mencapai rekor terendah pada November 2022 yang mencerminkan krisis populasi di negara tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Korsel yang dirilis pada Kamis (26/1/2023), tercatat ada 18.982 bayi yang lahir pada November, turun 4,3 persen dari 2021, dilansir Jumat (27/1/2023).
Baca Juga:
Indonesia dan Korea Selatan Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Proyek Jet Tempur
Jumlah tersebut adalah angka terendah di antara data pada setiap November sejak badan itu mulai mengumpulkan data terkait pada 1981.
Korsel pun saat ini tengah menghadapi tren penurunan angka kelahiran yang drastis karena banyak penduduk muda yang memilih untuk menunda atau tidak memiliki anak di tengah perlambatan ekonomi dan tingginya harga rumah.
Selama Januari-November 2022, misalnya, 231.863 bayi lahir, atau turun 4,7 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Indonesia Perkuat Kerja Sama Energi Bersih dan Industri Kendaraan Listrik dengan Korea Selatan
Korsel juga mencatat tingkat fertilitas total (TFR) yang rendah, yaitu hanya 0,79 pada kuartal ketiga tahun lalu.
TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang perempuan semasa hidupnya.
TFR Korsel pada 2021 tercatat 0,81, yang menandai empat tahun berturut-turut di bawah 1.