WahanaNews.co | China termasuk negara besar di dunia militer. Militer China didukung dengan alutsista yang canggih dan modern di kelasnya.
Sehingga tak heran jika China masuk ke dalam salah satu negara dengan kekuatan militer yang sangat besar. Kuatnya militer China didukung dengan mandirinya industri pertahanan Beijing.
Baca Juga:
Inovasi Crowdsourcing Maritim di Tengah Konflik Natuna
China berhasil menciptakan berbagai jenis alutsista yang sangat mematikan. Keberadaan alutsista canggih tentunya meningkatkan kekuatan militer China.
Dari sekian banyak autsista yang berhasil diciptakan China, ada salah satu yang sangat meanrik yakni J-20. J-20 merupakan salah satu jet tempur yang berhasil dikembangkan oleh China.
China menjadi salah satu negara yang berhasil meciptakan jet tempur siluman.
Baca Juga:
Peran Penting Indonesia dalam Menangani Konflik Laut China Selatan (LCS)
Ini karena jet tempur J-20 diklaim memiliki kemampuan siluman. Keberadaan jet tempur J-20 tentunya menjawab kebutuhan Angkatan Udara China akan jet tempur generasi kelima.
J-20 juga merupakan jet tempur generasi kelima pertama yang berhasil diciptakan China. Kabar yang berkaitan dengan China dan J-20 selalu menjadi topik hangat untuk diperbincangkan.
Belum lama ini media Malaysia, Defence Secruity Asia mengabarkan soal jet tempur J-20 China itu. Dalam laporannya media Malaysia tersebut menerangkan bahwa J-20 China telah memulai patroli rutin di Laut China Selatan dan Laut China Timur.
Patroli yang dilakukan J-20 China di kawasan tersebut dilaporkan guna menghalau peningkatan aktivitas jet tempur AS.
Dilaporkan bahwa AS kerap menerbangkan jet tempur F-22 Raptor dan F-35 Loightning II di dekat kawasan tersebut.
“Pesawat canggih J-20 Mighty Dragon China telah memulai patroli rutin di Laut China Selatan dan Laut China Timur untuk menangani peningkatan penerbangan oleh jet tempur AS termasuk F-22 Raptor dan F-35 berada di dekat perbatasan kekuatan Asia.” tulis sumber tersebut.
Dijelaskan bahwa China mulai rutin menerbangkan jet tempur J-20 setelah siluman itu berganti mesin dan menggunakan WS-10C
Mesin WS-10C dikembangkan oleh perusahaan lokal, Shenyang Liming Aircraft Engine Company.
Sebelum memakai mesin WS-10C, J-20 China sendiri menggunaakan mesin AL-31F yang merupakan buatan Rusia.
Pengamat militer di China mengklaim mesin WS-10C buatan lokal tidak hanya setara tetapi lebih baik dari mesin Pratt & Whitney F119-PW-100 yang digunakan oleh F-22 AS.
Pengumuman oleh Ren Yukun tentang kehadiran pesawat canggih China di Laut China Selatan dan Laut China Timur di mana Taiwan berada datang tak lama setelah Amerika Serikat mengakui ‘tabrakan’ antara pesawat F-35 dan pesawat J-20 di Laut Cina Timur.
Komandan Pasukan Pasifik AS, Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth Wilscbach dalam diskusi di Mitchell Institute for Aerospace Studies baru-baru ini mengatakan bahwa pesawat tempur F-35 miliknya telah ‘bertabrakan’ setidaknya sekali dengan J-20 China.
“Terlalu dini untuk mengatakan apa sebenarnya yang ingin dilakukan China dengan J-20 , apa yang dapat kita amati adalah bahwa itu adalah pesawat superioritas. Apa yang bisa kita amati adalah ia terbang dengan baik.
Baru-baru ini, kami mengalami tabrakan di mana kami (F-35) terbang dekat dengan pesawat J-20 di Laut China Timur dan kami relatif tertarik pada kontrol dan komando pesawat J-20," katanya. [qnt]